Menag Rilis 9 Panduan Ibadah Ramadan-Idul Fitri 2024, Ceramah Tak Boleh Bermuatan Politik Praktis
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, merilis panduan ibadah selama Ramadan dan Idul Fitri 2024, termasuk isi ceramah tidak bermuatan politik praktis.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, merilis panduan ibadah selama Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Panduan tersebut, termuat dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Dalam SE yang dirilis di situs resmi Kemenag tersebut, terdapat sembilan ketentuan atau panduan penyelenggaraan ibadah selama Ramadan di Indonesia.
Seperti umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah jika nantinya ada perbedaan 1 Ramadhan 1445 H.
Kemudian, dalam materi ceramah Ramadan dan khutbah Idul Fitri dilarang bermuatan politik praktis.
Adapun panduan ibadah Ramadhan tersebut, diterbitkan dalam rangka menjaga kekhusyukan beribadah dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Surat Edaran telah ditetapkan di Jakarta pada 26 Februari 2024, dan ditandatangani oleh Menag Yaqut, Cholil Qoumas.
Panduan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
Berikut panduan ibadah Ramadhan yang termuat dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024:
1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
Baca juga: Sebentar Lagi 1 Ramadhan 1445 H/2024, Berikut Niat dan Doa Buka Puasa hingga Niat Salat Tarawih
3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani SE Menag Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
4. Umat Islam diimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan takwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti SE Menag Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.