Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Ramadhan, Bulan Awal Turunnya Al-Quran
Contoh teks khutbah Jumat dengan tema Ramadhan bulan awal turunnya Al-Quran, berkaitan dengan kemuliaan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/ 2024 M.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Pravitri Retno W
Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Beberapa hari yang ditentukan itu, yaitu bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) AlQur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” (QS Al-Baqarah: 185).
Syekh Ali As-Shabuni dalam at-Tibyan fi Ulum Al-Qur’an bercerita, bahwa Al-Qur’an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadhan saat usia Rasulullah mencapai 40 tahun yaitu sekitar tahun 608-609 M.
Ketika Rasulullah sedang beruzlah di gua Hira, tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu.
Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah Saw. Hal ini diulanginya sebanyak 3 kali. Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah.”
“Aku tidak mengenal bacaan,” jawab Rasulullah.
“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5."
Ini merupakan awal mula turun wahyu, awal mula turun Al-Qur’an. Sebelum peristiwa agung ini terjadi, beberapa petunjuk mengisyaratkan semakin dekatnya turun wahyu dan kenabian Rasulullah Saw.
Sebagian tanda itu adalah mimpi Rasulullah yang disusul dengan peristiwa nyata sesuai dengan mimpinya. Tanda lainnya adalah kesenangan uzlah (menyepi) Rasulullah Saw. menjelang turunnya wahyu.
Salah satu nikmat terbesar bagi umat islam adalah diturunkannya al-Qur’an, maka dari itu pada momen kali ini mari kita syukuri nikmat tersebut dengan memperbanyak membaca al-Qur’an.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang Penuh Ampunan;
Rasulullah SAW bersabda:
وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
“Dari salat (ke salat) yang lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dari Ramadan ke Ramadan, semua itu dapat menghapuskan (dosa-dosa) di antara waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar,” (HR Muslim no. 233).
Orang yang berpuasa dan melakukan amalan kebaikan di bulan ini dapat memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya.