BERITA FOTO: Ginah Berlinang Air Mata Jenguk Kakaknya
Air mata Ginah Sembiring (52) menetes saat memeluknya kakaknya, Dame Sembiring (62) di posko pengungsi Jambur Lige.
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Air mata Ginah Sembiring (52) menetes saat memeluknya kakaknya, Dame Sembiring (62) di posko pengungsi Jambur Lige. Ginah datang ke posko untuk mengetahui keadaan sanak saudaranya yang bermukim di Guru Kinayan.
"Saya melihat di televisi dan langsung bingung karena kakak dan abang saya tinggal di Guru Kinayan," ujar Ginah, warga Simalingkar, Medan, Selasa (31/8/2010) sore.
Menurut Ginah, selama ini ia hanya berkomunikasi melalui handphone. Perasaan Ginah sedih melihat keadaan sanak saudaranya di pengungsian. "Saya pikir sudah tidak selamat lagi," katanya.
Ginah mengaku sedikit tenang setelah melihat langsung sanak saudaranya sehat meski berada di pengungsian.
Lima hari pasca letusan Gunung Sinabung, puluhan ribu pengungsi belum berani kembali ke desa masing-masing. Mereka masih khawatir munculnya letusan baru Gunung Sinabung.
Di tempat terpisah, posko pengungsi Sinabung di Jambur Lige mendapat bantuan berlimpah. Di antaranya beras, air mineral, mie instan, tikar, ikan kaleng, ikan teri, ikan asin, dan telur.
"Namun, kami masih kekurangan selimut, karena pengungsinya banyak," ujar Kini Ulin Surbakti (59), koordinator pengungsi Guru Kinayan di posko Jambur Lige, Selasa (31/8/2010) sore.
Menurut Kini, pada malam keadaan posko sangat dingin karena beberapa hari ini, hujan turun. Sementara selimut yang tersedia tidak mencukupi. "Kasihan anak-anak kedinginan," ujarnya.
Posko Jambur Lige terdapat sekitar 4000 pengungsi. Pengungsi berasal dari Desa Guru Kinayan, Beras Sitepu, Bekerah, Simaceb.