Ngungsi Kok Malah Disapu Wedhus Gembel
Malang betul nasib Mulyono (29) warga Dusun Ndeles Kalasan, Ngemplak, Sleman.
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Malang betul nasib Mulyono (29) warga Dusun Ndeles Kalasan, Ngemplak, Sleman. Setelah dusunnya dinyatakan sebagai daerah rawan bencana letusan Gunung Merapi, ia mengungsikan istri dan dua anaknya ke rumah kerabatnya di Bronggang, Cangkringan, Sleman.
Ia sendiri memutuskan tetap tinggal di Ndeles Kalasan untuk menjaga keamanan rumahnya itu. Namun. Dusun Bronggang malah luluh lantak disapu awan panas, Jumat (6/11/2010) dini hari.
"Karena Dusun Ndeles Kalasan sudah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana oleh petugas, saya langsung mengungsikan istri dan dua anak saya ke Bronggang," ujar Mulyono, Sabtu, (06/11/2010), yang kelihatan bingung saat ditemui di depan ruang IFK RS DR Sardjito, Yogyakarta.
Ternyata ia mengungsikan keluarganya itu ke tempat yang salah. Bronggang luluh lantak disapu awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi, Jumat, (05/11/2010), lalu. Puluhan warga dusun itu ditemukan tewas terpanggang. Mulyono Khawatir dengan keadaan keluarganya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. "Saya ungsikan kok malah begini," sesalnya.
"Begitu saya nge-cek ke Bronggang, saya lihat rumah kerabat saya itu sudah habis terbakar. Istri, anak-anak, dan kerabat saya juga sudah tidak ada di sana," terangnya.
Karena itu, Mulyono mencari keluarganya itu ke ke sejumlah tempat pengungsian. Satu diantaranya di stadion Maguwoharjo, tempat pengungsi yang berasal dari tiga kecamatan itu. Namun, sudah tiga posko yang didatanginya, keluarganya itu belum kunjung ditemukan.
"Saya sudah mencari-cari ke tiga tempat pengungsian. Tapi mereka juga tidak ada. Terus saya cari di sini (RS DR Sardjito). Mudah-mudahan di sini mereka tidak ada," harapnya. Selain istri dan anaknya, Mulyono juga mencari mertua dan empat saudara iparnya.