Bayi 15 Bulan Selamat saat Bus Masuk Jurang
Bau obat menyengat. Belasan orang tergolek di tempat tidur yang terhampar di ruang depan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit...
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bau obat menyengat. Belasan orang tergolek di tempat tidur yang terhampar di ruang depan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Sengeti Muaro Jambi.
Di antara ramainya pasien dan lalu lalang orang, ada seorang pasien yang ramai dikelilingi orang, termasuk tiga perawat di tempat itu. Duduk di tempat tidur tersebut, seorang anak berusia 15 bulan dan ibunya.
Bocah itu duduk bersila sambil bermain mobil-mobilan. Terkadang tersenyum ketika mobilnya meluncur di kasur dan dikembalikan kepadanya oleh seorang perawat. Meski tersenyum, tetap saja si anak itu terlihat lusuh.
Kaus dan celana pendek warna kuning yang dikenakannya kotor dengan tanah. Di kepalanya terdapat benjolan kecil akibat benturan. Pun dengan sang ibu. Di tangan kiri si ibu terdapat luka gores dan memar. Di keningnya juga terdapat luka.
Nama bayi itu adalah M Iqbal Fathulbiri. Sementara si ibu bernama Evina Arsida (25). Keduanya adalah korban kecelakaan maut bus Handoyo jurusan Magelang, Jawa Tengah- Pekanbaru, Riau.
Bus yang bermarkas di Purwodadi, Jawa Tengah, itu terguling di Jalan Trans Sumatra kilometer 40 Muaro Jambi, Selasa (16/11) pukul 07.00 WIB.
"Tuhan masih menyelamatkan kami. Hanya kakeknya, Iqbal, yang terluka parah. Itu yang kakinya diplat, tidur di sana," kata Evin sambil menunjuk arah tempat orangtuanya dirawat. Luka orangtua Evina cukup parah, terutama di bagian kepala dan kaki.
Evina mengaku duduk persis di belakang sopir. Sementara Iqbal duduk dalam pangkuannya. Sementara ayahnya duduk di sebelah. Mereka mendapat nomor urut kursi 1 dan 2. Evina mengaku menikmati perjalanan.
Dia merasa agak berbeda ketika sopir mobil yang ia tumpangi diganti di Lampung. Ia mengaku, sopir yang menyusuri jalan Trans Sumatra itu lebih ngebut dibanding sopir pertama.
Tetapi perempuan asli Purworejo, Jawa Tengah, itu merasa biasa-biasa saja karena memang rata-rata sopir lintas Jawa dan Sumatra membawa bus dengan cepat.
Ketika memasuki jalan berliku di wilayah Muaro Jambi atau sekitar 40 kilometer dari Kota Jambi, Evina siaga memeluk Iqbal yang duduk di pangkuannya. Dan tiba-tiba terdengar benturan, bus yang ditumpanginya terbalik dan terguling.
Evina mengaku hanya ingat ada anak di pelukannya. Ketika ada lubang jendela yang pecah, Evina pun berupaya merangsek. Jerit mengerang kesakitan, minta tolong penumpang lain membuatnya sempat terhenti merangsek.
Namun dari luar terdengar suara memangil-manggil dirinya. Dia kembali merangsek ke lubang itu dan menyodorkan Iqbal keluar. Ternyata di luar sudah ada ayahnya. Setelah Iqbal selamat, Evina baru ditarik keluar oleh warga.
Melihat kepala si sopir tertutup sampah dan dikerumini semut, Evin pun menyempatkan diri membersihkannya. "Saya sempat membersihkan sampah yang menutupi kepala sopir. Ada ngangrang (semut besar-besar) di kepalanya itu," kata Evina.
Rencananya, Evina akan menengok suaminya yang bekerja di Desa Bukit Lepay, Batang Cenako, Pekanbaru. Selain dengan ayahnya, dia berangkat bersama tetangganya, Kasmila yang ingin menjenguk adiknya di Pekanbaru. Namun Kasmila akhirnya meninggal dalam kecelakaan ini.