Pengungsi Stadion Maguwoharjo Berangsur-angsur Pulang
Pengungsi di posko Stadion Maguwoharjo, Sleman berangsur-angsur pulang ke rumahnya, Sabtu, (04/12/2010), sore.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pengungsi di posko Stadion Maguwoharjo, Sleman berangsur-angsur pulang ke rumahnya, Sabtu, (04/12/2010), sore. Kepulangan ratusan pengungsi itu berlangsung sehari setelah status awas Gunung Merapi diturunkan menjadi siaga oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono.
Para pengungsi yang pulang itu adalah mereka yang rumahnya tidak terkena dampak letusan Gunung Merapi. Pengungsi dari Kaliurang, Kecamatan Pakem, misalnya, mereka pulang menggunakan bus yang disedikan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Karena bus yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman jumlahnya terbatas, mereka harus bergantian dan menunggu untuk dipulangkan ke dusunnya masing-masing.
"Kita ini mau pulang ke rumah. Tapi kita harus nunggu bus yang sudah disediakan. Kalau naik angkutan umum kita bayar sendiri. Kita nggak punya ongkosnya. Mending nunggu bus jemputannya sampai datang," kata Rumiyati, (50), warga Ngipiksari, Kaliurang, Sabtu, (04/12/2010), di stadion Maguwoharjo, Sleman.
Sebetulnya, lanjut Rumiyati, sejak status awas diturunkan, ia dan keluarganya ingn langsung pulang. Namun, ketiadaan transportasi menjadi kendala utama.
"Kalau yang punya kedaraan dari tadi pagi sudah banyak juga yang pulang. Mereka pulang naik motor. Kalau nggak punya kendaraan ya nunggu jemputan, baru bisa pulang," terang Rumiyati.
Bagus Makmun, (21), warga Kaliurang Barat, Pakem, juga menunggu bus untuk pulang ke rumahnya. Kalau belum ada bus yang bisa mengatarkannya pulang, kemungkinan ia akan kembali menginap di pengungsian. Ia akan menunggu sampai bus tersebut datang menjemputnya.
"Ya kalau belum datang, saya nginap lagi sehari di pengungsian. Kan nggak bisa diangkut semuanya bersamaan. harus ganti-gantian," ujarnya.