Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Grup Tribun Serahkan Bantuan ke Desa Girikerto

Grup Tribun memberikan bantuan kepada korban Merapi berupa pembangunan TK dan renovasi gedung SD di Desa Girikerto.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Grup Tribun Serahkan Bantuan ke Desa Girikerto
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Dirkel Group Regional Newspaper Kompas Gramedia atau Tribun Network Herman Darmo (kanan) beserta sejumlah pejabat Diknas Sleman, pengurus Muhammadiyah di Sleman hendak meletakkan batu pertama pembangunan gedung Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiah Bustanul Athfal, dan Renovasi SD Muhammadiyah Girikerto di Desa Sidokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Grup Tribun memberikan bantuan kepada korban Merapi berupa pembangunan TK Aisyah Bustanul Athfal (ABA) dan renovasi gedung SD Muhammadiyah Girikerto di Dusun Sidorejo, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman, DIY, Sabtu (9/4/2011).

Dalam sambutannya, Group Director of Regional Newspaper Kompas Gramedia, Herman Darmo mengatakan, bantuan yang disampaikan adalah pesan dari pembaca lewat Dana Kemanusiaan Tribun. "Ini adalah bentuk keprihatinan mendalam atas musibah yang melanda warga di daerah ini," ujar Herman Darmo,

Setelah berkonsultasi dengan Muspika dan pembaca, akhirnya bantuan pembaca disampaikan dalam bentuk renovasi SD dan membangun sekolah TK ABA. "Luas bangunan TK 244 meter persegi. Empat bulan harus selesai dan bisa dinikmati oleh anak-anak," jelasnya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Sleman, Sunartono mengatakan, pemerintah terus menggodok masalah penggunaan wilayah bekas erupsi Merapi. "Tiap kali mau dikristalkan, selalu ada informasi baru, jadi perlu dirombak ulang," ujar Sunartono. Saat ini, katanya, proses penentuan titik yang bisa dibangun atau tidak sudah sampai 90 persen.

Sesuai dengan rekomendasi BPPTK, Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 memang tidak direkomendasikan untuk hunian tetap. “Ini menjadi perdebatan. Bagaimana dengan bangunan yang sudah terlanjur ada? Pemerintah tidak akan terlalu kaku. Akan ada fleksibilitas yang kita terapkan,” tambahnya.

Sunartono juga menyampaikan, kerja sama dengan Grup Tribun semoga bisa diarahkan ke daerah korban Merapi lainnya, seperti Tempel, Pakem, atau Cangkringan.

Saat melihat maket pembangunan gedung TK ABA, Sunartono mengatakan sebaiknya gedung dilengkapi dengan fasilitas Alat Permainan Edukatif (APE) karena sifatnya penting untuk perkembangan psikomotorik anak. “Dibanding gedungnya kan itu lebih murah," katanya sambil tertawa.

Sunartono mengatakan, pola pemerintah dalam menerima sumbangan adalah menunjukkan satu komplek penerima bantuan, lalu donatur bisa memberikan bantuan secara lengkap sesuai yang dibutuhkan atau sesuai kekuatan donatur. “Kami tunjukkan kompleksnya, silakan dilengkapi dari A sampai Z-nya,” kata Sunartono lagi.

Berita Rekomendasi

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Suyamsih mengatakan, erupsi Merapitelah menyebabkan dua orang guru meninggal, 77 rumah guru hancur, dan 33 siswa meninggal dunia. Wilayah Glagaharjo sampai saat ini belum mendapatkan tempat yang pasti. “Padahal di sana ada sekitar 300 anak,” terang Suyamsih. Siswa di daerah Glagaharjo banyak yang terpaksa belajar di shelter atau dititipkan di sekolah yang masih permanen.

Selain itu, transportasi masih menjadi masalah bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, Pihaknya mengaku sudah meminta dinas perhubungan untuk mengadakan kendaraan kecil untuk antar jemput ke shelter-shelter. “Prinsip kami adalah meskipun bencana Merapi meletus, anak-anak harus bisa tetap belajar,” tandasnya.

Desa Girikerto memiliki lima sekolah dasar dan empat taman kanak-kanak dengan perincian empat sekolah dasar negeri dan satu sekolah dasar Muhammadiyah, serta tiga TK ABA dan satu TK Indriyasana Kanisius. Kepala Desa Girikerto, Suharto mengatakan, anggaran untuk sekolah dasar dari pemerintah sangat minim. “Kalau mau dibebankan pada masyarakat juga pasti salah!” keluhnya. Karena itu, Suharto merasa sangat bersyukur atas bantuan donatur yang masuk ke desanya, terlebih ada seorang warganya yang menyumbangkan tanah seluas 600 meter persegi untuk pembangunan TK.

TK ABA sebenarnya memiliki gedung sendiri di Dusun Nganggring, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman. Namun karena bahaya erupsi Merapi, sekolah itu terpaksa ditinggalkan dan mereka menumpang di SD Muhammadiyah Girikerto. Sekarang, mereka membagi kelas menjadi dua kelas di SD Muhammadiyah Girikerto dan satu kelas di Dusun Tritis. “Di Tritis juga numpang di Pondok Pesantren Muad bin Jabal,” ujar Suharto.

SD Muhammadiyah Girikerto memiliki total enam kelas dengan siswa 176 anak dan guru 14 orang. TK ABA memiliki tiga kelas dengan perincian 18 siswa di Dusun Tritis dan 25 siswa di SD Muhammadiyah Girikerto, serta enam guru termasuk kepala sekolah.

Turut hadir dalam acara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Buchori, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Sukirman, Pimpinan Daerah Aisyah Kabupaten Sleman, Siti Aminah Masykur, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi, Suhartono, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Suyamsih, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sunartono, Sekretaris Camat Turi, Suharno, dan Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Turi, Parjiyah.

Dari Grup Tribun, selain Group Director of Regional Newspaper Kompas Gramedia, Herman Darmo, juga hadir Pimpinan Perusahaan Tribun Jogja dan Tribun Pontianak, Agus Nugroho, Pimpinan Perusahaan Tribun Timur, Ciptyantoro, Pimpinan Redaksi Bangka Pos, Agus Ismunarno, dan Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Jogja, Krisna Setya Sumargo. (jsa)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas