Veteran Kecewa Korupsi Menggerogoti Bangsa Ini
Peringatan HUT ke-66 RI memberikan banyak makna dan kisah, terutama bagi para veteran, mantan pejuang kemerdekaan dari penjajah.
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dasa Novi Gultom
TRIBUNNEWS.COM, LANDAK - Peringatan HUT ke-66 RI memberikan banyak makna dan kisah, terutama bagi para veteran, mantan pejuang kemerdekaan dari penjajah.
Veteran Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), Ya' Senam Anom Bujang (83), yang hadir saat peringatan HUT ke-66 RI di Halaman Kantor Bupati Landak, mengaku sangat kecewa akan maraknya korupsi di negeri ini.
Ia menyatakan, seharusnya saat ini seluruh elemen memperjuangkan pembangunan, karena masa perjuangan dengan darah oleh mereka telah berlalu.
"Korupsi, itulah yang kita sayangkan. Itu problem berat. Sekarang ini yang kita lihat justru yang berjuang adalah petani kita, bagaimana bisa hidup makmur," tandas Ya' Senam Anom Bujang kepada Tribun.
Seharusnya, yang menikmati kemerdakaan adalah rakyat, karena kemerdekaan bukan hasil segelintir elite semata.
"Yang menuntut, memperjuangkan kemerdekaan adalah rakyat, jadi yang menikmati pembangunan harusnya rakyat," tegas Anom.
Ia mengaku miris dengan keadaan Indonesia saat ini. Ketimpangan sosial, lanjutnya, berdampak pada krisis integrasi bangsa.
"Belum lagi baca di koran, Irian mau merdeka juga. Itu tugas pemerintah. Begitu juga ancaman pengibaran bendera di (Desa Munggu, Ketungau Tengah) Sintang," tandas Anom.
Meski sudah renta, ia paham bahwa pemerataan pembangunan merupakan kunci keutuhan bangsa saat ini.
Wilayah perbatasan, lanjut veteran tersebut, harus diberikan perhatian, setiap ancaman ditapal batas tak boleh dianggap remeh.
"Kalau kami, veteran, yang hidup hanya hitungan jari. Hanya sekitar 8 yang hidup, jandanya ada 15 yang masih ada," tutur dia.
Pahlawan yang pernah menghadang dan menyergap tentara NICA ini, menyatakan tugas generasi mudalah untuk mewujudkan arti kemerdekaan yang sesungguhnya demi kesejahteraan yang merata di wilayah Indonesia.