Dari SD Manusia Tertinggi di Indonesia Tidak Pakai Sepatu
Menurut Sugito, ayah Suparwono, sebelum kematian anaknya, dirinya tidak menemukan tanda-tanda penyakit
Editor: Taryono
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Menurut Sugito, ayah Suparwono, sebelum kematian anaknya, dirinya tidak menemukan tanda-tanda penyakit yang menyebabkan pria raksasa yang menjadi kebanggaan Lampung dan Indonesia itu meninggal.
"Dia nggak ada penyakit apa-apa, kemarin (Rabu) dia masih sehat aja, bahkan dia sempat menerima tamu yang datang, kebetulan di dekat rumah ada hajatan," ujar Sugito, yang ditemui di rumah duka, Kamis siang.
Ibu Suparwono, Siti Aisyah menuturkan, ia sempat punya firasat tidak baik, beberapa hari sebelum Suparwono meninggal.
Ia mengatakan, sempat bermimpi di kediamannya ramai dikunjungi orang.
"Saya mimpi di rumah ini banyak orang, seperti mau Yasinan. Saya bilang sama Bapak kok kayak mau pengajian, banyak orang," katanya.
Selain itu, kata Siti Aisyah, beberapa hari sebelum meninggal, Suparwono sempat mengatakan kepada teman-teman di kampungnya akan pergi dari kampungnya.
"Dia (Suparwono) bilang sama teman-temannya, Saya mau pergi, besok kalau tempat Pak Jumali selesai hajatan saya mau pergi," ucap Siti Aisyah menirukan ucapan Suparwono kepada teman-temannya.
Suratmi, guru SD Suparwono, sempat berkisah mengenai keseharian Suparwono. Ia juga mengaku kaget atas meninggalnya Suparwono.
Ia mengatakan, setiap kali lewat di depan rumah Suparwono, mantan anak didiknya itu terlihat duduk di teras rumah, sembari merokok.
"Kalau lewat dia hanya duduk-duduk aja di depan rumah. Saya juga kaget dia meninggal, tadinya nggak sakit, katanya dia abis sakit muntaber," tutur Suratmi.
Suratmi merupakan guru matematika ketika Suparwono masih menjadi anak didiknya.
Di mata Suratmi, Suparwono termasuk anak didiknya yang tidak banyak ulah.
"Dia orangnya pendiam, kalau soal pelajaran dia biasa-biasa aja," imbuhnya.
Mengenai postur tubuh Suparwono yang tidak lazim dengan anak seumurnya ketika itu, Suratmi mengaku memang sudah mulai nampak sejak masih duduk di bangku kelas empat SD.
"Waktu SD badannya memang sudah keliatan gede, kelas enam sudah tidak pake sepatu. Kalau SD belum seberapa. Gede tapi masih biasa," imbuhnya.(endra zulkarnain)