Aktivis Buruh Sebarkan Daftar Harga BBM Termurah di Dunia
Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) juga ditentang Komite Aliasi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Editor: alfons nedabang
Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, MAKSSAR - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) juga ditentang Komite Aliasi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
KASBI menyebar pesan berantai melalui jejaring sosial seperti facebook dan BlackBerry Messangger. Sikap KASBI ini berbeda dengan sikap elemen mahasiswa yang menolak kenaikkan harga BBM dengan berunjukrasa di jalan-jalan dan kantor pemerintah.
Adalah Sekretaris Jenderal KASBI Mukhtar Guntur Kilat yang melakukannya, Kamis (15/3/2012). Mukhtar menyebarkan daftar 10 negara di dunia yang memiliki harga BBM termurah.
Berikut ini nama 10 negara dimaksud.
1. Venezuela : Rp 585/liter
2. Turkmenistan : Rp 936/liter
3. Nigeria : Rp 1.170/liter
4. Iran : Rp 1.287/liter
5. Arab Saudi : Rp 1.404/liter
6. Lybia : Rp 1.636/liter
7. Kuwait: Rp 2.457/liter
8. Qatar : Rp 2.575/liter
9. Bahrain : Rp 3.159/liter
10.Uni Emirat Arab : Rp 4.300/liter
Bagian lain pesannya, Mukhtar mengatakan, buruh dan BBM selalu jadi komponen penting dalam biaya produksi yang kelak akan menentukan harga jual hasil produksi itu.
Untuk bersaing harga di pasar global, maka negara yang menghargai keringat buruh akan memilih menekan harga BBM dan menaikan upah buruh.
Di Indonesia, demikian Mukthar, yang terjadi justru sebaliknya. Upah buruh ditekan semurah mungkin dan harga BBM dinaikan tinggi.
Alasan pemerintah menaikan harga BBM adalah karena naiknya harga minyak dunia. Alasan ini sesungguhnya pengakuan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara telah kehilangan prinsip dasar sebuah negara, yaitu kedaultan untuk mengatur negaranya dan memberikan yang terbaik bagi rakyatnya.
"Negara yang memiliki kedaulatan tentunya akan menolak ketika negara lain mengatur berapa harga satu liter BBM yang nantinya akan menentukan berapa harga sepiring nasi, sebutir telur, segelas susu yang harus dibeli rakyatnya. Ketika negara lain melalui kontrol harga BBM menentukan berapa gizi, protein dan vitamin yang dimakan rakyat maka sekali lagi kedaulatan negara itu sudah hilang! Negara dalam bahaya besar!" tulis Mukhtar.