Syahrul Tak Malu Daftar Cagub Karena Bersih dari Korupsi
Syahrul meyakinkan kepada tim Pilkada PDIP Sulsel, jika dirinya "bersih" dari hal-hal yang berbau korupsi sehingga ia tidak perlu malu untuk
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel periode 2013-201 di DPD PDIP Sulsel dan DPW PKPI Sulsel, Rabu (9/3/2012).
Duo yang kabarnya akan kembali menjadi tandem ini memilih untuk melakukan pendaftaran secara terpisah dan dengan kelompok pendukungnya masing-masing. Agus mempersilakan Syahrul lebih dulu mendaftar.
Syahrul didampingi sejumlah elite Partai Golkar Sulsel, keluarga, dan iring-iringan kendaraan pendukungnya mendatangi langsung kantor partai berlambang banteng moncong putih yang terletak di Jl Abd Rahman Basalamah, Makassar.
"Selama empat tahun terakhir ini sudah saya buktikan hasil kerja keras kita bersama. Karenanya saya datang lagi untuk tetap mendapatkan dukungan PDIP seperti di Pilgub 2007 lalu," ujarnya.
Syahrul meyakinkan kepada tim Pilkada PDIP Sulsel, jika dirinya "bersih" dari hal-hal yang berbau korupsi sehingga ia tidak perlu malu untuk datang dan melamar di PDIP.
Sementara, anggota Desk Pilkada PDIP Sulsel, Pontasik, mengatakan, kedatangan SYL di kantor PDIP, bukan hanya sekedar untuk mengembalikan formulir dan mendaftar secara resmi. Tapi, juga untuk bersilaturahmi dengan partai yang telah mengusungnya pada pemilu lalu.
"Pada pemilu lalu, PDIP mengusung SYL karena alasan memiliki visi dan misi yang sama," imbuhnya.
Usai mendaftar di PDIP, Syahrul mendatangi kantor PKPI untuk mendaftar secara resmi. Di tempat ini, Syahrul pun menjelaskan maksud dan tujuannya untuk menggandeng PKPI dalam gerbongnya di pilgub 2013 nanti.
"PKPI tidak salah jika bersama-sama SYL di Pilgub. Saya harap, PKPI segera mengeluarkan rekomendasinya agar kita bisa sama-sama berjuang," harapnya.
Ia menambahkan, beberapa program pro rakyat yang harus dilanjutkan, antara lain pendidikan dan kesehatan gratis, pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, hingga beberapa pembangunan infrastruktur untuk mendorong kesejahteraan rakyat.