Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Pimpinan Agama di Papua Minta Pelaku Penembakan Tobat

Lima pimpinan umat beragama di Papua mengeluarkan sepuluh poin pernyataan sikap, terkait situasi keamanan di Papua

Penulis: Chanry Suripatty
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lima Pimpinan Agama di Papua Minta Pelaku Penembakan Tobat
TRIBUNNEWS.COM/CHANRY ANDREW SURIPATTY
Iqbal Rivai, salah satu korban penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di kawasan Kota Jayapura, Selasa (05/06/2012) malam, saat dibawa petugas medis RSUD Dok II ke ruang ICU untuk mendapat perawatan lebih lanjut. 

Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Aksi koboy penembak misterius yang terus terjadi di Bumi Papua dalam kurun waktu satu bulan terakhir membuat para pimpinan umat beragama di Papua mulai mengambil sikap.

Lima pimpinan umat beragama di Papua mengeluarkan sepuluh poin pernyataan sikap, terkait situasi keamanan di Papua yang tidak kondusif selama sebulan belakangan ini dari pertengahan bulan Mei hingga awal Juni ini. Para tokoh agama ini meminta aparat keamanan untuk bekerja profesional dan segera mengungkap rangkaian kasus penembakan yang terjadi selama sebulan terakhir di Kota Jayapura dan daerah lainnya di Papua.

Selain itu juga mereka meminta pemerintah baik eksekutif dan legislatif mulai tingkat Provinsi hingga kabupaten/kota agar proaktif mencegah tindak kekerasan yang terjadi.

Pernyataan sikap dibacakan Ketua GKI Sinode Papua, Pdt Herman Saud ST.h dan disaksikan sejumlah tokoh agama di Jayapura kemarin.

"Satu umat mendoakan supaya Papua Tanah Damai menjadi kenyataan dalam kehidupan bersama, demi pembangunan di segala bidang, demi kehidupan bersama yang aman dan damai," harapnya.

Selain itu juga para tokoh agama ini meminta kepada pihak-pihak yang melakukan kekerasan supaya menghentikan dan bertobat sebagaimana diajarkan oleh semua agama. Pihak keamanan supaya menjamin keamanan dan perlindungan bagi seluruh umat.

Berita Rekomendasi

Para pimpinan agama juga meminta Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI agar segera mengatur penanganan Papua dengan cara pendekatan kemanusiaan.

Segala bentuk intimidasi, penangkapan, penyiksaan terhadap warga sipil harus dihentikan. Termasuk intimidasi terhadap para konselor dari gereja yang hendak melakukan konseling dengan mereka yang berada di penjara atau korban yang sedang terluka.

Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh seluruh pimpinan agama baik Kristen Katolik, Protestan, Islam, Hindu dan Budha se-Papua.

Dalam kurun waktu hampir satu bulan terkahir, wilayah kota Jayapura diteror dengan beberapa kali peristiwa penembakan.

Penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal kepada sejumlah warga sipil, aparat keamanan, hingga warga asing yang tengah menikmati keindahan pantai tak luput dari aksi koboy OTK tersebut.

Akibat kejadian ini, warga Jayapura, Papua mulai resah. Rasa nyaman yang dulunya terpelihara dengan baik, kini mulai sirna dengan adanya aksi orang tidak dikenal yang melakukan serangkaian kasus-kasus penembakan tersebut. Warga berharap Polisi dapat segera mengungkap pelaku penembakan dan dihukum seberat-beratnya.

BACA JUGA:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas