Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Maco Dapat Reaksi dari Aktivis OPM di Australia

Puluhan massa yang tergabung dalam kelompok Pro Kemerdekaan Papua Barat (Free West Papua.red) Jumat(15/6/2012) menggelar aksi

Penulis: Chanry Suripatty
zoom-in Kematian Maco Dapat Reaksi dari Aktivis OPM di Australia
CHANRY ANDREW SURIPATTY
Para aktifis Papua Merdeka di Australia Jumat 15/06 pagi tadi menggelar aksi demo damai di depan kantor Konsulta Jenderal Republik Indonesia di Australia. Dalam demo kali ini mereka meminta Pemerintah Australia harus mendesak pemerintah Indonesia agar dapat menghentikan kekerasan di Papua dan berdialog secara damai, Selain itu mereka mengecam penembakan terhadap Ketua I Maco Tabuni yang tewas ditembak aparat Kepolisian Polda Papua di Waena, Abepura Jayapura, Kamis(14/6/2012)kemarin. 

Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Puluhan massa yang tergabung dalam kelompok Pro Kemerdekaan Papua Barat (Free West Papua.red) Jumat(15/6/2012) menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia.

Aksi demo damai ini ini mengusung tema soal kekerasan yang terjadi di Papua belakangan ini dan salah satunya adalah menanggapi tewasnya Wakil Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) , Maco Tabuni yang tertembak aparat keamanan di daerah Perumnas III Waena, Abepura.

Selain membacakan orasi di depan kantor konjen RI yang dibacakan oleh sejumlah tokoh penting OPM di luar Negeri para pendemo juga melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora atau yang dikenal sebagai bendera Organisasi Papua Merdeka.

Dari surat elektronik yang diterima Tribunnews.com Koordinator Demonstrasi  Lara Manu mengatakan, dalam aksi unjuk rasa tersebut, para pendemo menyuarakan aksi keprihatinan akan tindakan kekerasan yang terjadi di bumi Papua beberapa waktu belakangan ini.Terlebih adalah memprotes keras penembakan terhadap Mako Tabuni, Ketua I KNPB yang mana Maco akhirnya tewas dengan enam peluru bersarang ditubuhnya.

Menurut Lara Manu, salah satu pidato disampaikan oleh Georgia Webster, yang membacakan pernyataan Senator Richard Di Natale, dari Partai Hijau.

"Kita sangat peduli dengan kekerasan yang meningkat di Papua Barat oleh pihak kepolisian Indonesia," ujar Georgia.

BERITA TERKAIT

"Pemerintah Australia harus mendesak pemerintah Indonesia agar dapat menghentikan kekerasan di Papua dan berdialog secara damai," tambahnya.

Sementara itu aktivis Papua Merdeka, Herman Wainggai mengatakan apa yang dirasakan oleh rakyat Papua kali ini adalah sama seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia menghadapi penjajah kolonial.

"Sangatlah sulit menyatukan ideologi yang memang sudah berbeda," ujar Herman yang sudah lama tinggal di Australia ini.

Sementara itu pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne hingga saat ini belum memberikan komentar.

Seperti diketahui,  kematian Maco Tabuni pada hari Kamis(14/6/2012)kemarin menyebabkan kerusuhan pecah di daerah Waena, Abepura, Jayapura. Maco Tabuni tewas setelah ditembak oleh Tim Khusus Polda Papua saat akan ditangkap.

Dari keterangan Kapolda Papua, Irjen Polisi Bigman Lumban Tobing, SH, Maco terpaksa ditembak karena saat akan ditangkap yang bersangkutan melawan petugas dan hendak merampas senjata milik petugas.

Maco diterjang enam butir peluru yang dimuntahkan aparat keamanan.Maco meninggal dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara Polda Papua, Kamis 14/06 kemarin.

Sementara itu jenazah Maco Tabuni telah diserahkan oleh Polda Papua kepada pihak keluarga, dimana usai penyerahan, Jenasah Maco Tabuni langsung dibawa menuju rumha duka di Jalan Pos 7 Sentani.

Aparat Keamanan dari TNI / Polri disiagakan disekitar lokasi rumah duka Almarhum Maco Tabuni

Menurut rencana jenazah Maco Tabuni akan dimakamkan Sabtu 16/06 di pemakaman umum Polomo Sentani Jayapura.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas