Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebaran dengan Balon Udara Berisi Petasan Ala Warga Ponorogo

Ada yang unik saat kita berlebaran di Ponorogo, Jawa Timur. Selain bersilaturahmi dan bermaaf-maafan sesama saudara

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Lebaran dengan Balon Udara Berisi Petasan Ala Warga Ponorogo
TRIBUNNEWS.COM/Agung Budi Santoso
Balon udara berisi petasan buatan warga desa Maron, Ponorogo, Jawa Timur 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agung Budi Santoso

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Ada yang unik saat kita berlebaran di Ponorogo, Jawa Timur. Selain bersilaturahmi dan bermaaf-maafan sesama saudara serta handai taulan, warga desa Maron, Ponorogo memperingati hari kemenangan dengan menerbangkan balon udara berisi petasan.

Sejak hari pertama hingga kedua Lebaran, di langit Ponorogo tampak melayang-layang ratusan balon udara bermuatan petasan, mulai ukuran jari sampai kaleng susu formula.

Biaya membuat satu balon udara tersebut ditaksir menghabiskan uang Rp 1,5 Juta. Rinciannya, biaya petasan Rp 1 juta dan untuk balon Rp 500 ribu.

Kalau di langit Ponorogo tampak ratusan balon melayang sejak hari pertama Lebaran, berarti sudah ratusan juta rupiah melayang dan terbakar untuk perayaan Lebaran di Ponorogo.

"Biayanya dari saweran anak-anak remaja secara sukarela. Ya,buat seru-seruan Lebaran aja," kata Dahlan, seorang warga desa Maron Ponorogo, yang ditemui saat persiapan menerbangkan balon di hari kedua Lebaran, Senin(20/8/2012).

Desa Maron tidak sendiri, hampir semua desa di kota santri itu tak mau kalah soal adu balon.

BERITA TERKAIT

Bahkan ada aroma persaingan antardesa.

"Makin gede balon dan makin banyak muatan petasannya, makin kerenlah," kata Susilo, seorang pembuat balon.

Saat balon berhasil terbang, seluruh warga bertepuk tangan riuh. Mereka tambah bersorak ketika petasannya satu persatu meletus di udara.

Meski demikian, tak semua sukses. Sebagian balon gagal terbang. Baru beberapa meter terbang, badan balon ada yang bocor bahkan terbakar.

Praktis balon kembali turun dan harus ditambal untuk diterbangkan lagi. Kencangnya tiupan angin menyumbang kegagalan terbang balon.

"Makanya kami menunggu angin bertiup perlahan sebelum balon dilepas," imbuh Yudi.

Pemandangan balon-balon Lebaran ini menarik perhatian pemudik. Agus Suhardani, seorang pemudik dari Surabaya, sampai merekam prosesi penerbangan balon selama berjam-jam dari proses pengasapan sampai balon terbang, melalui kamera handphone pintarnya.

"Ini momen spesial buat kenangan mudik," celetuk pria yang berprofesi sebagai Regional Sales Manager di sebuah perusahaan farmasi asing terkemuka dunia itu.

Berita Terkait: Lebaran 2012

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas