Pakde Karwo Minta Restu Kiai Sepuh untuk Mencalonkan Lagi
Konsultasinya saya lakukan 15 Agustus lalu, di Grahadi (Gedung Negara Grahadi).
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Teka-teki Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo) berani memastikan akan menggandeng kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 akhirnya terjawab.
Orang nomor satu di Jatim, yang juga incumbent ini menjelaskan, dirinya semakin yakin menggandeng kader NU setelah melakukan konsultasi kepada 12 kiai sepuh yang dalam Pilgub 2008 lalu memberikan dukungan penuh kepadanya.
”Konsultasinya saya lakukan 15 Agustus lalu, di Grahadi (Gedung Negara Grahadi). Pada kiai sepuh tersebut mewakili tokoh kultural NU,” ujarnya, usai salat Jumat di Masjid Baitul Hamdi Kompleks Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Surabaya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pertemuan Pakde Karwo dengan 12 kiai sepuh di Jatim berlangsung selama sekitar 1,5 jam, mulai pukul 21.30 WIB - 23.00 WIB. Para kiai yang hadir, antara lain, KH Idris Hamid Pasuruan, KH Mas Subadar Pasuruan, KH Anwar Iskandar Kediri, KH Anwar Mansyur dan Kafabi Mahrus dari Lirboyo, KH Zainuddin Djazuli Ploso Kediri, dan KH Dimyati Romli Jombang.
Di luar 12 kiai sepuh tersebut, Soekarwo juga menyampaikan akan berkonsultasi dengan sejumlah kiai sepuh lainnya di Jatim.
Menurut Pakde Karwo, tak hanya memastikan mengusung kader NU, keputusan politik yang diambilnya tersebut juga sudah disampaikan kepada pimpinan 12 partai politik (Parpol) yang ada di parlemen atau DPRD Jatim.
Yakni Demokrat, PDIP, PKB, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, PKNU, PPP, Hanura, PBR, dan PDS.
”Alhamdulillah, semuanya dapat mengerti dan memahami pilihan tersebut,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Mengenai alasan menggandeng kader NU, Pakde menyebut agar ada keseimbangan. Baik keseimbangan sosial, politik maupun kebudayaan di Jatim.
”Jadi tidak semata-mata pemilihan untuk menang saja,” tandas birokrat tulen ini.
Namun untuk lebih memastikan siapa kader NU yang digandeng, Pakde mengaku akan terlebih dahulu berkonsultasi kepada tokoh yang ada di struktural NU di Jatim, baik yang ada di jajaran tanfidz maupun syuriah.
”Untuk struktural NU ini, konsultasinya nanti ke KH Mutawakkil Alallah (Ketua Tanfidz PWNU Jatim) dan KH Miftahul Akhyar (Rois Syuriah PWNU Jatim),” imbuhnya.
Meski belum menunjuk nama, pernyataan Pakde Karwo makin menguatkan kemungkinan dirinya akan kembali mengandeng Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang merupakan kader dan pejabat struktur NU.
Karena saat ini, Gus Ipul merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Dewan Penasehat Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor.
Ini sekaligus akan menjadikan terwujudnya duet KarSa jilid II. Dalam Pilgub Jatim 2008, pasangan KarSa berhasil mengalahkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mujiono (KaJi).
Meski peluangnya mendampingi incumbent cukup besar, Gus Ipul mengatakan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Pakde Karwo. ”Semuanya saya serahkan kepada Pakde,” tegasnya.
Menurutnya, selama hampir empat tahun memimpin Jatim dirinya tidak pernah ada masalah sekalipun dengan Gubernur. Untuk itu, Gus Ipul mengaku siap jika pada akhirnya diminta mendampingi Pakde maju dalam Pilgub Jatim yang digelar 29 Agustus 2013. ”Saya sudah cocok dengan beliau, dan selama ini juga tidak pernah ada masalah,” imbuhnya.