Tia Meninggal Bukan Akibat Flu Burung
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menegaskan bahwa Tia (8), pasien asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung meninggal akibat pneumoni berat
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menegaskan bahwa Tia (8), pasien asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung meninggal akibat pneumoni berat dan bukan karena virus H5N1 atau flu burung. Karenanya penanganan Tia selama di RSHS juga sebagaimana pasien lain dan tidak diperlakukan khusus sebagaimana pasien suspect flu burung.
Tim Penanganan Flu Burung RSHS, Dr Sri Sudhawati mengatakan, saat datang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS, pasien dalam keadaan sakit berat. Kesadaran pasien juga sudah mulai menurun serta juga ada masalah di beberapa organ tubuhnya seperti gangguan saluran nafas dan detak jantung juga sudah cepat sekali.
"Karena ada gagal nafas, kami memutuskan pasien masuk pediatric intensif care unit. Dan pasien sempat mengalamai henti nafas dan dipasang alat untuk bantu nafas, namun tidak bisa. Karena pasien juga mengalami infeksi ke berbagai organ dan leukosit cenderung rendah," katanya ditemui di RSHS, Selasa (9/10).
Terkait adanya dugaan suspect flu burung, dr Sri menegaskan dalam setiap kasus gangguan pernafasan, pasien yang datang harus ditanya riwayatnya. Bahkan bukan hanya menanyakan riwayat kontak dengan unggas mati, pasien juga ditanya apakah ada kontak dengan penderita TB paru (TBC). Aturan ini harus dilakukan dalam status emergency. Termasuk pada pasien Tia. Dan dari riwayat pasien, tidak ada riwayat kontak dengan unggas mati.
"Tidak semua pneumonia itu flu burung. Kami tegaskan pasien ini tidak memiliki riwayat kontak dengan unggas mati. Pasien mengalani pneumoni berat dan disebabkan oleh akibat lainnya," katanya.
Seperti diberitakan, pasien Tia masuk IGD RSHS pada 5 Oktober pukul 22.31. Dan pasien dinyatakan meninggal pada 6 Oktober pukul 11.00. (*)