Asrama Polres Alor Terbakar
Kebakaran ini diduga akibat terjadi korsleting listrik.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Pos Kupang, Okto Manehat
TRIBUNNEWS. COM, MAUMERE -- Lima unit rumah dinas dalam satu deretan barak di asrama Polres Alor ludes dimakan "si jago merah" alias terbakar, Kamis (3/1/2013). Kebakaran ini diduga akibat terjadi korsleting listrik.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Alor, AKBP. Drs. Dominikus Savio Yampormase ketika dihubungi Pos Kupang dari Maumere-Sikka ke ponselnya, Kamis (3/1/2013) malam, membenarkan peristiwa tersebut. Dominikus menjelaskan, peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 06.00 wita pada Kamis (3/1/2013).
Menurut Dominikus, kejadian ini yang pasti bukan diakibatkan karena kopoor, tetapi cenderung disebabkan oleh korsleting listrik. Dugaan kuat penyebab ini, jelas Dominikus, sebab bangunan asrama tersebut adalah bangunan tua, termasuk dengan instalasi listriknya.
"Instalasi listrik yang sudah tua, ditambah dengan musim hujan seperti ini, maka memang cepat terjadinya korsleting," tandas Dominikus.
Dominikus mengatakan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, api muncul dari bagian tengah barak dari lima unit rumah asrama itu. Api begitu cepat merambat, sehingga membuat ludes seisi rumah sebelum penghuninya sempat menyelamatkan baranganya.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi korban harta benda cukup banyak. Semua harta benda penghuni rumah habis. Keluarga yang mengalami musibah ini sementara tinggal di rumah lain di kompleks asrama," ungkap Dominikus.
Dominikus mengatakan, peristiwa ini langsung mengetuk hati dari semua anggota Polres Alor. Secara spontanitas, kata Dominikus, anggota mengumpulkan dana bantuan sebanyak Rp 43 juta untuk disumbangkan kepada rekan-rekannya yang mengalami musibah. Selain itu, juga ada bantuan ala kadarnya dari Pemerintah Kabupaten Alor.
Dominikus pada kesempatan itu menyatakan kekecewaannya atas kurang optimalnya difungsikan mobil pemadam kebakaran yang ada di daerah itu. Mobil pemadam kebakaran, tegas Dominikus, tidak bisa memberikan kontribusi yang berarti dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Saya dari dulu minta ke pemda agar anggota polisi juga dilibatkan dalam pemanfaatan mobil damkar tersebut sehingga selalu siaga. Tetapi beberapa kali terjadi kebakaran, mobil damkarnya selalu bergerak terlamabat," tandas Dominikus.