Partai Demokrat Wajibkan Dede Yusuf Menang di Jawa Barat
Calon gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrat, diwajibkan memenangkan pertarungan memperebutkan kursi nomor satu di Bumi Priangan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrat, diwajibkan memenangkan pertarungan memperebutkan kursi nomor satu di Bumi Priangan. Terlebih, menjelang Pemilu 2014.
"Sebagai kader, sudah kewajiban saya melakukan langkah, bagaimana agar kader yang diusung Partai Demokrat harus menang. Apalagi, Cirebon adalah bagian tanggung jawab saya, baik menyongsong Pilkada Jabar dan Pemilu 2014," kata Ketua Departemen Pertanian DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (19/1/2013).
Partai Demokrat dalam ajang pemilihan gubernur Jawa Barat, mengusung duet Dede Yusuf-Leksamana. Untuk memuluskan langkah kemenangan pasangan Dede Yusuf-Leksamana, Herman mengatakan kader Partai Demokrat di Jawa Barat terus melakukan konsolidasi, baik di internal maupun di luar partai.
Herman tidak menampik dirinya terus melakukan konsolidasi untuk kemenangan pasangan Dede-Leksamana. Karena itu, silaturahmi dengan partai koalisi, simpatisan, dan warga terus dilakukan.
"Seandainya kegiatan silaturahmi nantinya berdampak pada pilgub dan Pemilu 2014, alhamdulillah. Yang penting tugas saya sekarang kerja dan kerja, sesuai intruksi pimpinan saya," tutur Herman.
Sementara, dalam kegiatannya di Cirebon, Jawa Barat, Dede Yusuf bersama Herman menggelar kegiatan seperti memberikan bantuan traktor untuk petani di Kabupaten Cirebon, dan melakukan pertemuan dengan internal Partai Demokrat, partai koalisi, tokoh pemuda, ormas, serta mahasiswa dan pelajar.
Kepada wartawan, Herman Khaeron memaparkan, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan pada Sabtu dan Minggu bersama Dede Yusuf, yang diberi nama 'Baberangan Hero dan Dede Yusuf'.
"Kebetulan kami akan memberikan bantuan traktor untuk petani tebu, sehingga sekalian bersamaan dengan kegiatan Dede Yusuf. Karena, Dede-Laksamana kader yang diusung Partai Demokrat," jelas Herman. (*)