Diduga Aniaya Warga Saat Pencoblosan, Bupati Wajo Akan Diperiksa
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera akan mengusut tindakan aniaya Bupati Wajo
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera akan mengusut tindakan aniaya Bupati Wajo Burhanuddin Unru terhadap sejumlah warga Desa Doping, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo, beberapa jam sebelum pencoblosan Pilgub Sulsel, Selasa 22 Januari 2013.
Burhanuddin Unru yang juga tim pemenangan incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ini menganiaya enam warga Doping lantaran korban diduga ikut suksesi Ilham-Aziz (IA) di Wajo. Mereka, Akhiruddin, Muhammad Azis, Dakirwan, Nurfahmi (istri Akhiruddin), Haji Dg Tapalang dan Asriadi.
"Dalam waktu dekat Komnas akan mengirimkan tim investigasi ke Makassar. Atas nama apapun, tindakan penganiayaan tidak bisa dibenarkan. Siapapun pelakunya harus diproses secara hukum, tanpa ada satupun pihak yang kebal hukum di negeri ini," kata komisioner Komnas HAM Siane Indriani kepada Tribun Timur via telepon selularnya, Minggu (27/1/2013).
Rencananya, dalam waktu dekat, Akhiruddin, Nurfahni, dan M Azis, dan kuasa hukum mereka akan bertolak ke Jakarta untuk melaporkan Burhanuddin Unru ke Polri dan Komnas HAM.
"Kami mau ke Komnas HAM, dan Polri, kami sudah tidak percaya polisi di Wajo, mereka sekongkol dengan Burhanuddin Unru. Kami pernah mengadu, kata penyidik lagi capek, visum kami juga tidak dikeluarkan. Kapolda ke Wajo, tapi hanya mau melindungi Burhanuddin, polisi tidak mau tangkap bupati Wajo yang jelas-jelas menganiaya kami, di mana keadilan di Sulsel ini, polisi sekongkol dengan bupati, polisi biarkan kami dipukul, diikat, diseret di jalanan seperti binatang," kata M Azis kepada Tribun di Media Center IA, Minggu (27/1/2013).
REGIONAL POPULER