Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sanif Malas Kerja Sebelum Kecelakaan Maut Terjadi

Ahmad Nasution (40), sopir angkot jurusan Gekbrong-Cianjur, terkulai lemas di Ruang Anggur, RSUD Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2013).

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Sanif Malas Kerja Sebelum Kecelakaan Maut Terjadi
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Ahmad Nasution (40) alias Sanif, sopir angkot jurusan Gekbrong-Cianjur, terkulai lemas di Ruang Anggur, RSUD Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Ahmad Nasution (40), sopir angkot jurusan Gekbrong-Cianjur, terkulai lemas di Ruang Anggur, RSUD Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2013).

Sanif, panggilan akrabnya, mengalami luka di bagian wajah. Mata kirinya tertutup perban. Pada luka di atas alisnya, pun masih terlihat bercak darah yang mulai mengering.

Meski begitu, Sanif masih bisa bercerita banyak saat ditemui Tribunnews.com di ruang rawat. Ditemani istri dan empat anaknya, Sanif tampak tegar menghadapi celaka yang menimpanya.

Sanif menceritakan, ia berangkat pada pukul 04.00 WIB, dari rumahnya di Kampung Ciremis, Warungkondang, Cianjur. Sanif kemudian mengangkut penumpang ke Cianjur, lalu kembali ke Gekbrong.

"Saya memang tidak pernah memutar balik angkot, karena biasanya saya mengangkut orang-orang yang belanja ke pasar kalau pagi hari," ungkap Sanif.

Ada yang aneh sebelum nahas menimpa Sanif. Ia tidak biasanya merasa malas untuk bekerja. Hal itu pun ia ceritakan kepada istrinya. Tapi, demi mencari rezeki untuk anak dan istri, Sanif melawan rasa malas tersebut, dan tetap berangkat kerja.

Saat akan mengangkut kembali penumpang dari Gekbrong ke Cianjur, ia tidak punya firasat apa-apa. Sanif pun menaikkan penumpang.

BERITA TERKAIT

Saat menaikkan penumpang yang ketujuh, tiba-tiba truk menyambar mobilnya dari belakang, sehingga mobilnya berputar beberapa kali, akibat kerasnya benturan.

"Saat itu baru selesai menaikan penumpang, penumpang di belakang baru akan duduk, dan mobil masih berhenti. Tiba-tiba, dari truk menabrak bagian belakang angkot, sampai angkot yang saya kendarai berputar," jelasnya.

Dalam keadaan panik, Sanif tetap berusaha mengendalikan angkotnya, sampai akhirnya terbalik. Dalam keadaan genting, Sanif masih sadar dan mencoba menolong penumpang angkotnya yang sudah tergeletak.

Dengan bercucuran darah, ia masih berteriak meminta supaya truk yang menabraknya ditangkap.

"Saya saat itu tidak tahu truknya pun terjerembab," ucapnya.

Setelah itu, Sanif masih sadar dan mencoba mematikan mesin mobilnya dan mengambil kunci kontak. Ia kemudian mengambil surat-surat mobil, dan dimasukkan ke dalam celana.

"Saya masih sadar waktu itu, meskipun banyak orang yang meminta supaya cepat mengobati luka saya," tuturnya.

Rasa sakit Sanif seakan hilang. Ia lebih mengutamakan penumpangnya, dan menghentikan kendaraan-kendaraan yang lewat, supaya sudi membawa para korban ke rumah sakit. Kemudian, Sanif dibawa ke RSUD Cianjur bersama korban lainnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas