Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolsek Barumung Tengah Jadi Korban Bentrok di Padang Lawas

Bentrokan terjadi di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara antara polisi dan warga

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Kapolsek Barumung Tengah Jadi Korban Bentrok di Padang Lawas
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Irfan Azmi Silalahi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bentrokan terjadi di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara antara polisi dan warga empat desa. Sembilan warga terluka dan belasan polisi juga terluka.

Kasubdit PID Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan, mengatakan dasar pihak kepolisian melakukan perlawanan karena warga sudah terlalu anarkis.

Ia menyebutkan, massa yang datang membawa 80 unit sepeda motor dan empat unit truk, malah sempat menangkap Kapolsek Barumun Tengah dan memukulinya.

"Jam 07.00 pagi mereka (massa) datang ke Polsek dan melakukan pengrusakan. Mereka datang melempar batu dan Kapolsek yang saat itu menasehati dan mengajak berdialog mereka tangkap, dipukuli dan diseret-seret. Kapolsek itu," ujar MP Nainggolan, Sabtu malam melalui selulernya, Sabtu (23/3).

Dijelaskannya, pagi itu massa yang datang kurang lebih 200 orang. Atas kejadian tersebut 9 orang warga terluka dan 13 orang personel kepolisian termasuk Kapolsek serempat terluka.

"Dari warga sendiri sepertinya ada 10 dan kepolisian 13 orang yang terluka. Saat ini kapolsek dirawat di sana dan korban dari masyarakat sembilan diantaranya sudah dibawa ke RSUD " ujar MP Nainggolan.

Berita Rekomendasi

MP Nainggolan mengatakan, sebenarnya masalah ini sudah lama terjadi. Katanya, di wilayah sana terdapat dua kelompok yang selalu bikin rusuh. Adalah kelompok Maratinggi dan Yahya.

Dari laporan yang ia terima, banyak pristiwa yang dilakukan oleh kedua kelompok termasuk melakukan perusakan pondok dan membakar kebun sawit milik Murah Hasibuan (warga setempat).

Disebutkan MP Nainggolan, beberapa waktu lalu seorang warga juga dianiaya karena dimintai camat untuk menunjukkan lokasi perladangan dari kelompok Yahya dan Maratinggi. Camat ketika itu dihadang dan disuruh turun kemudian dipukuli oleh 150 orang. Dan kasus ini katanya sudah ada laporan di kepolisian setempat.

"Kelompok tersebut juga pernah melakukan penganiayaan terhadap supir truk yang lewat membawa sawit. Jadi itu lah beberapa kasus. Banyak masalah yang dibuat kelompok ini. Atas dasar itu maka dibentuklah tim untuk menangkap kelompok ini, dan ditangkaplah tiga orang," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas