Kronologis Tewasnya Kapolsek Andar Yonas
Kapolsek Dolok Panribuan, AKP Andar Siahaan meregang nyawa setelah dihakimi seratusan massa, Rabu (27/3/2013) malam, di Dusun Rajanihuta
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Feriansyah Nasution
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolsek Dolok Panribuan, AKP Andar Siahaan meregang nyawa setelah dihakimi seratusan massa, Rabu (27/3/2013) malam, di Dusun Rajanihuta Nagari Buttu Bayu Paneraja, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
Berikut kronologis gugurnya AKP Andar Siahaan menurut keterangan Subbid Pengelola Informasi dan Data (PID) Humas Polda Sumut:
Rabu (27/3/2013) sekitar pukul 20.00 WIB, Kapolsek Dolok Panribuan AKP Andar Siahaan mendapat informasi adanya permainan judi jenis KIM dari masyarakat melalui pesan singkat ke selularnya secara berulang-ulang.
SMS tersebut datang dari nomor kontak 08237084**** yang menerangkan sedang berlangsungnya permainan judi KIM di Dusun Rajanihuta Nagari Buttu Bayu Paneraja, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
AKP Andar Siahaan bersama tiga anggotanya langsung bergerak menuju TKP dengan mengendarai mobilnya Kijang BK 1074 FN. Sekitar pukul 21.00 WIB tiba di lokasi, Kapolsek dan tiga anggotanya berhasil menangkap pelaku perjudian dengan barang bukti satu buah ponsel yang bertulis nomor judi KIM atas nama Yeni Sumbayak.
Saat hendak bergerak menuju Markas Komando (Makopolsek) membawa tersangka yang sudah dinaikkan ke dalam mobil, tiba-tiba saja istri tersangka memprovokasi warga dengan meneriaki petugas sebagai maling. Seketika warga berkerumun dan menghadang laju mobil yang membawa tersangka serta merusak mobil milik kapolsek tersebut.
Kepada massa yang berkumpul AKP Andar Siahaan sudah menjelaskan bahwa mereka petugas kepolisian. Namun karena desakan massa secara terus-menerus, akhirnya tersangka sempat dilepas kapolsek. Kendati telah dilepas, massa tetap beringas hendak menyerang petugas.
Kapolsek Andar dan tiga anggotanya, Aiptu Amada Simbolon, Bripka Lamsar Samosir dan Brigadir Leo Sidauruk melarikan diri secara bersama-sama.
Naas, setelah berhasil kabur sekitar 5 km dari TKP penggerebekan, Kapolsek Andar tertangkap massa yang kemudian dijadikan bulan-bulanan aniaya massa yang sebagian menggunakan benda-benda keras.
Akibat penganiayaan massal tersebut, AKP Andar mengalami luka parah pada bagian kepala karena hantaman benda keras dan benda tumpul hingga tewas ditempat. Sementara tiga anggotanya berhasil menyelamatkan diri dari amuk massa.
Petugas Polres Simalungun dan polsek setempat yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi kejadian menemukan Kapolsek Andar dalam keadaan tak bernyawa.
Kasubbid PID Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, malam itu juga petugas mengamankan 75 orang warga yang terindikasi sebagai tersangka. Serta meminta keterangan 25 warga di sekitar TKP. Berbagai barang bukti juga turut diamankan dari lokasi kejadian.
"Polres siapkan 30 penyidik untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga yang terindikasi sebagai tersangka," ujar MP Nainggolan, Kamis (28/3/2013) kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network). (fer/tribun-medan.com)