Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Menangis Tersedu

Tragis dan mengenaskan. Kapolsek Dolokpardamean AKP Andar Yonas Siahaan tewas dianiaya warga Dusun Rajanihuta, Nagari Buttu Bayu

Editor: Sanusi
zoom-in Kapolda Menangis Tersedu
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Sejumlah rekan korban dari kepolisian memberi ucapan belasungkawa kepada istri, anak, dan kerabat Kapolsek Dolok Pardamean, Ajun Komisaris Polisi Andar Siahaan di rumah duka di kawasan Simalingkar B, Jalan Pintu Air IV, Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/3/2013). AKP Andar Siahaan tewas dikeroyok warga pada Rabu (27/3/2013) malam, saat melakukan penggerebekan judi togel di salah satu rumah warga di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara. TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tragis dan mengenaskan. Kapolsek Dolokpardamean AKP Andar Yonas Siahaan tewas dianiaya warga Dusun Rajanihuta, Nagari Buttu Bayu, Paneraja, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumut, saat mengamankan pengedar kupon judi, Rabu (27/3/2013) malam.

Wajah almarhum yang baru tiga bulan menjabat Kapolsek Dolokpardamean itu pun sudah tidak utuh lagi. Saat jenazah disemayankan di rumah duka, Jl Pintu Air IV Gg Kelapa, Kelurahan Kwalabekala, Medan Johor, pihak keluarga menutup wajah almarhum dengan ulos.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Velegia Situmorang dan tiga anak: Stepanie Siahaan (21), Setia Lestari Siahaan (17), dan Daniel BG Siahaan (16).

Bahkan Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro tak mampu menahan air mata saat melihat jenazah anak buahnya di rumah duka, Kamis (28/3/2013).

Setelah memandangi wajah almarhum yang ditutupi ulos, Wisjnu terlihat menitikkan air mata. Namun ia langsung menghapusnya. Tapi rona kesedihan tetap terpancar dari wajahnya yang memerah karena menahan kesedihan.

Setelah puas memandang jenazah anak buahnya, Wisjnu berbicara pada istri korban, Velegia. Kapolda mencoba menenangkan Velegia yang juga histeris meratapi kepergian suaminya dengan cara tragis dan mengenaskan.

Tak lama berselang, Wisjnu berdiri untuk pamit. Tapi ia tak langsung beranjak dari sisi kiri peti jenazah. Seakan tak rela menerima anak buahnya dianiaya warga secara tragis, Wisjnu tetap mengamati jenazah yang sudah menggunakan baju kepolisian lengkap, mulai dari kepala hingga sepatu.

BERITA REKOMENDASI

Setelah berada di ruangan yang dipenuhi dengan pelayat serta isak tangis keluarga sekitar 10 menit, Wisjnu yang didampingi oleh Pangdam 1 Bukit Barisan, Mayjen Lodewijk F Paulus bergegas menuju teras ruangan dan berbicara intensif dengan Pangdam beserta anggotanya dan perwakilan punguan marga Siahaan, Hendry Siahaan untuk berkoordinasi terkait kesiapan penguburan jenazah.

Wisjnu kembali menangis saat ditanya wartawan soal kenaikan pangkat untuk almarhum AKP Andar.

"Alhammdulillah, setelah saya telepon,..." ujar Wisjnu yang tak mampu meneruskan kalimatnya, akibat tidak mampu lagi menahan air mata.

Kali ini Kapolda Sumut ini langsung menangis tersedu sembari mengusap air matanya. Air mata Wisjnu benar-benar tak terbendung. Saat Wisjnu mencoba melanjutkan perkataannya, ia sempat hening sekitar 10 detik untuk menenangkan diri. Setelah terdiam, Wisjnu kembali melanjutkan kalimatnya.

"Setelah saya menelepon Kapolri, beliau mengizinkan menaikkan pangkat AKP Andar menjadi Kompol Anumerta," ujarnya lirih.

Kesedihan sang Kapolda Sumut membuatnya tidak bersedia menjawab banyak pertanyaan wartawan.
Ketika Tribun menanyakan tindakan yang akan diambil kepolisian pascaterbunuhnya Kapolsek Andar, Wisjnu mengelak.

"Sudahlah," ujarnya lalu mengusap kepala wartawan Tribun sembari berlalu. "Terimakasih ya," ujarnya sembari berlalu menaiki mobil dinasnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas