TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Proses evakuasi korban ledakan di dalam tongkang Sahoya 03, Selasa (30/4/2013) untuk sementara masih ditunda. Tim SAR gabungan khawatir terjadi ledakan susulan karena masih ada genset yang hidup di lambung tongkang.

Kepala Pos SAR Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Bungga, Selasa (30/4/2013) mengatakan saat ini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di sekitar tongkang dan tugboat untuk mencari jasad Sutrisno, ABK tugboat Arya Chandra, yang sempat melompat beberapa detik setelah ledakan.

"Kami masih mencari jasad korban. Untuk sementara masih belum masuk ke tongkang karena ada genset yang masih aktif. Kemungkinan kami menunggu sampai bahan bakarnya habis dulu," katanya. Diperkirakan ada empat orang yang terperangkap di tongkang tersebut.

Sebagaimana diwartakan, satu unit tongkang yang baru saja melakukan bongkar muat solar meledak di pelabuhan khusus Marine, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Senin (29/4/2013).

Fatalnya, ledakan juga menyambar tugboat yang menempel di sampingnya, sehingga menyusul meledak beberapa detik kemudian.

Tongkang Sahoya 03 tersebut diketahui baru saja selesai membongkar sekitar 320 kilo liter muatan solar di jetty Pelsus Marine KPC. Setelah proses bongkar muat sekitar 18 jam, tongkang tersebut case off (keluar) untuk menunggu giliran pengisian muatan solar dari kapal tanker.

Setelah beberapa jam melego jangkar, pada pukul 15.30 Wita kapal tongkang Sahoya 3 meledak.

Hanya dalam hitungan detik, ledakan menyambar tugboat Arya Candara yang menempel di sampingnya. Bahkan ruangan di bagian atas tongkang terlempar tinggi dan menimpa ruang kemudi tugboat.

Tim Lanal Sangatta berhasil menyelamatkan lima orang awak tugboat yang berhasil melompat beberapa detik setelah ledakan terjadi. Empat orang mendapatkan perawatan ringan di RS SOS Sangatta. Sedangkan satu orang yang mengalami luka bakar serius dirujuk ke RS PKT Bontang. (Kholish Chered)