Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Musi Rawas Santuni Korban Bentrok

Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas memberikan bantuan berupa uang sebagai bentuk bela sungkawa kepada kepada para

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemkab Musi Rawas Santuni Korban Bentrok
Tribun Sumsel/Yohanes Tri Nugroho
Warga Kecamatan Muara Rupit melakukan aksi pemblokiran Jalan di Km 72, Selasa (30/4/2013). Ini merupakan buntut dari peristiwa penembakan warga yang menewaskan 4 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas memberikan bantuan berupa uang sebagai bentuk bela sungkawa kepada kepada para korban meninggal.

Utusan Pemkab mendatangi satu persatu kediaman para korban bersama Dandim 0406 Mura Linggau, Letkol CZI Widyo Hartanto dan Danyon I44 Jaya yudha Curup, Endar.

"Kita menyampaikan ucapan berbela sungkawa kepada para korban, sekaligus memberikan bantuan berupa sejumlah dana," ungkap Dandim 0406 Mura Linggau, Letkol CZI Widyo Hartanto.

Ia menambahkan pihaknya berharap persoalan ini dapat segera selesai dengan jalan yang damai dan keluarga korban dapat bersabar.

Diberitakan, aksi pemblokiran jalan di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, terkait pemekaran Muratara berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok.

Empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah karena masih dilakukan pendataan.

Empat warga meninggal Fadilah (40) luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, dan Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak.

BERITA REKOMENDASI

Bentrok di Musi Rawas berakar dari ketidakpuasan masyarakat Rupit karena pemekaraan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Akibat ketidakpuasan ini, puluhan massa telah menggelar aksi penutupan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di kawasan itu sejak Senin (29/4/2013) pagi.

Tuntutan pemekaran Kabupaten Muratara ini telah berlangsung beberapa waktu terakhir. Desakan memanas menyusul tak dikabulkannya pengajuan pemekaran itu. Tuntutan terutama disuarakan warga Muara Rukit yang merupakan calon ibu kota Muratara.

Beberapa kali, pendukung pemekaran mengadakan unjuk rasa bahkan hingga ke Jakarta. Massa pendukung menggunakan yel-yel "Muratara harga mati," kata Ozie, salah satu warga.

Tags:
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas