Pemkab Musi Rawas Santuni Korban Bentrok
Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas memberikan bantuan berupa uang sebagai bentuk bela sungkawa kepada kepada para
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas memberikan bantuan berupa uang sebagai bentuk bela sungkawa kepada kepada para korban meninggal.
Utusan Pemkab mendatangi satu persatu kediaman para korban bersama Dandim 0406 Mura Linggau, Letkol CZI Widyo Hartanto dan Danyon I44 Jaya yudha Curup, Endar.
"Kita menyampaikan ucapan berbela sungkawa kepada para korban, sekaligus memberikan bantuan berupa sejumlah dana," ungkap Dandim 0406 Mura Linggau, Letkol CZI Widyo Hartanto.
Ia menambahkan pihaknya berharap persoalan ini dapat segera selesai dengan jalan yang damai dan keluarga korban dapat bersabar.
Diberitakan, aksi pemblokiran jalan di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, terkait pemekaran Muratara berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok.
Empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah karena masih dilakukan pendataan.
Empat warga meninggal Fadilah (40) luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, dan Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak.
Bentrok di Musi Rawas berakar dari ketidakpuasan masyarakat Rupit karena pemekaraan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Akibat ketidakpuasan ini, puluhan massa telah menggelar aksi penutupan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di kawasan itu sejak Senin (29/4/2013) pagi.
Tuntutan pemekaran Kabupaten Muratara ini telah berlangsung beberapa waktu terakhir. Desakan memanas menyusul tak dikabulkannya pengajuan pemekaran itu. Tuntutan terutama disuarakan warga Muara Rukit yang merupakan calon ibu kota Muratara.
Beberapa kali, pendukung pemekaran mengadakan unjuk rasa bahkan hingga ke Jakarta. Massa pendukung menggunakan yel-yel "Muratara harga mati," kata Ozie, salah satu warga.