Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelidikan Lanjutan Tongkang Meledak Mengacu Hasil Pemeriksaan Labfor

Pemeriksaan di Labfor diperkirakan membutuhkan waktu beberapa pekan

zoom-in Penyelidikan Lanjutan Tongkang Meledak Mengacu Hasil Pemeriksaan Labfor
Tribun Kaltim/Kholish Chered
Satu unit tongkang yang baru saja melakukan bongkar muat solar meledak di pelabuhan khusus Marine, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Senin (29/4/2013). Fatalnya, ledakan juga menyambar tugboat yang menempel di sampingnya, sehingga menyusul meledak beberapa detik kemudian. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Kholish Chered

TRIBUNNEWS.COM, KUTAI TIMUR - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri telah melaksanakan olah TKP terkait ledakan tongkang Sahoya 03 dan tugboat Arya Chandra, Senin (29/04/2013), di sekitar perairan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Pemeriksaan di Labfor diperkirakan membutuhkan waktu beberapa pekan.

Kapolres Kutai Timur, AKBP Budi Santosa, melalui Kasat Reskrim, AKP Syakir Arman, Rabu (01/05/2013), mengatakan tim labfor sudah melakukan olah TKP selama dua hari, yaitu Selasa dan Rabu (30 April dan 1 Mei 2013).

"Tim labfor sudah melakukan olah TKP. Mereka juga membawa beberapa serpihan yang dinilai bisa menjadi petunjuk. Diperkirakan pemeriksaan membutuhkan waktu beberapa pekan," kata Syakir.

Pihaknya masih akan menunggu hasil pemeriksaan labfor untuk melakukan penyelidikan lanjutan.

"Saat ini kami belum bisa membuat kesimpulan. Kami masih menunggu hasil analisa labfor untuk penyelidikan lanjutan," katanya.

Adapun empat ABK tugboat Arya Chandra yang sempat diperiksa penyidik Reskrim Polres Kutim statusnya masih sebagai saksi.

Berita Rekomendasi

"Mereka masih sebagai saksi. Nantinya dari hasil labfor akan dilakukan penyelidikan lanjutan. Apakah ada unsur kelalaian, kesengajaan, atau force majeure (musibah atau kejadian luar bisa, red)," katanya.

Sementara itu, tim SAR gabungan masih belum berhasil menemukan dua jenazah ABK. Jasad Ahmad Sirajul Yudha, kelahiran Kandangan 11 Juli 1991, pengawas ponton Sahoya 3, yang sebelumnya sempat disebut sudah ditemukan ternyata belum diketahui keberadaannya.

"Awalnya memang sempat diduga kuat ditemukan. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata belum ada. Bau yang menjadi petunjuk ternyata berasal dari jenazah yang sudah ditemukan. Pada hari ketiga pencarian masih nihil. Demikian pula dengan jasad Sutrisno, ABK tugboat Arya Chandra," kata Syakir.

Untuk proses evakuasi, informasi yang dihimpun Tribun, beberapa elemen SAR sudah meninggalkan TKP. Belum diperoleh informasi terkait agenda lanjutan evakuasi dua jenazah yang belum ditemukan. Adapun rencana penarikan bangkai tongkang dan tugboat sepertinya batal dilakukan karena diprediksi mengganggu aktivitas di pelsus marine KPC.

Sehari sebelumnya, tiga jenazah awak tongkang Sahoya 03 yang meledak di perairan Sangatta, berhasil dievakuasi, Selasa (30/4/2013) sore. Tim SAR gabungan berhasil masuk ke bangkai tongkang dan mengevakuasi jenazah korban.

Kapolres Kutai Timur, AKBP Budi Santosa, Selasa (30/4/2013) malam, mengatakan identitas korban ledakan tongkang Sahoya 03 yang berhasil dievakuasi adalah Galih Wahyu Saputra, kelahiran Madiun 19 Februari 1992, Fauzianoor, kelahiran Banjarmasin 17 Agustus 1976, dan Feri Fahri, kelahiran Batubara 12 Juli 1988.

Keberhasilan evakuasi tiga jenazah ini merupakan buah keberanian tim SAR gabungan, yang terdiri dari Lanal Sangatta, Polairud, tim Laboratorium Forensik Polri, Basarnas, dan SAR KPC, untuk naik ke atas tongkang Sahoya 03, sekitar pukul 16.00 Wita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas