Sekretaris DPC Demokrat Makassar Kecewa Kader Serang Reza Ali
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Makassar Zulkarnain Paturuni mulai angkat bicara perihal
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Makassar Zulkarnain Paturuni mulai angkat bicara perihal kisruh yang terjadi di partainya.
Zulkarnain prihatin bahkan kecewa terhadap sejumlah kader DPC PD yang mulai menyerang secara pribadi pengurus DPP khususnya mantan Ketua DPD Demokrat Sulsel, Reza Ali.
"Mestinya kader tersebut tidak usah mengomentari kisruh di DPC jika tidak tahu persoalan. Karena hal itu bisa saja menjadi boomerang buat dirinya," ujar Zulkarnain, Sabtu (4/5/2013).
Menurutnya, kisruh penentuan calon di Pilkada Makassar, diakuinya merupakan tanggung jawab DPP, DPD dan DPC.
"Jadi kader lainnya tidak usah campur tangan karena hal tersebut bisa menimbulkan perpecahan yang bisa memperburuk citra partai," katanya.
Selain Zulkarnain, beberapa kader PD lainnya juga ikut berkomentar terkait pernyataan Wakil Koordinator Hukum dan HAM DPC Demokrat Kota Makassar, Jhon Hardiansyah yang secara pribadi menyerang Reza Ali dengan ucapan meminta agar politisi kawakan PD tersebut tidak mencampuri urusan DPC PD.
"Sangat disayangkan jika ada kader partai yang menyerang pendiri Partai Demokrat Kota Makassar, sementara partai ini membutuhkan input dari para sesepuh agar tak salah jalan," ujar Martono, salah satu pengurus di DPC Makassar.
Menurutnya, polemik itu tak perlu muncul sebab motif yang disampaikan A Reza Ali yang juga anggota DPR-RI itu sangat beralasan.
"Pak Reza konsisten pada visi misi partai, bagaimana menjaga semangat kaderisasi dan pengurus teras partai untuk dimasukkan dalam penentuan calon wali kota Makassar. Saya justru prihatin kenapa daya kritis kita, para politisi, para simpatisan partai tak muncul ketika ada kader luar yang harus diusung menjadi wali kota?" katanya serius.
Hal senada disampaikan Dicky, salah satu tulang punggung Demokrat Kota Makassar, yang ikut membantu A Reza Ali mengurus partai ini sejak awal.
"Sangat menyedihkan jika kita tak menghargai jerih payah senior, para sesepuh yang telah berdarah-darah dalam merawat partai ini. Sementara opini semakin gencar disuarakan oleh para pengendara gelap atau politisi kutu loncat," katanya.
Menurutnya, jika ini terus terjadi partai Demokrat akan semakin susah payah menghadapi hegemoni partai pesaing.
"Saya khawatir Demokrat akan semakin terpuruk di Pilwakot dan Pileg 2014 jika sebagai kader tidak ada lagi kesolidan," terangnya. (Rud)