Dosen Unpad Diduga Menjiplak
Buku berjudul Cybernotary (Dalam Aktivitas Notaris di Indonesia), yang ditulis oleh Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Buku berjudul Cybernotary (Dalam Aktivitas Notaris di Indonesia), yang ditulis oleh Pembantu Dekan I Fakultas Hukum (FH)Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Lastuti Abubakar SH MH dan Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Studi Magister Kenotariatan FH Unpad Dr Imamulhadi SH MH, diduga jiplakan dari tesis yang ditulis oleh Helen Ryanita Nainggolan, mahasiswa Pascasarjana FH Unpad.
Menurut pengacara Hotma Agus Sihombing SH, yang juga suami Helen, dari 120 halaman buku yang diterbitkan oleh Books Terrace & Library itu, 62 halaman isinya sama persis dengan tulisan di dalam tesis istrinya.
"Ini mah copy paste, mulai rangkaian kalimatnya hingga titik komanya pun sama persis. Patut diduga kedua penulis buku itu telah menjiplak isi tesis istri saya," kata Agus di Bandung, Rabu (15/5/2013).
Tesis Helen Ryanita Nainggolan sendiri berjudul Tinjauan Yuridis Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (Certification Authority) Berdasarkan Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Perdagangan Secara Elektronik (E-Comerce) Dikaitkan dengan UU No 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Agus mengatakan, dugaan penjiplakan ini baru diketahui pada bulan April 2013. Saat itu rekan istrinya menyampaikan kepada Helen tentang isi buku tersebut. Setelah membaca buku itu, kata Agus, ia dan Helen yakin bahwa tesis milik Helen telah dijiplak.
Menurut Helen, tesis itu dicetak pada bulan Juli 2011, sedangkan buku berjudul Cybernotary (Dalam Aktivitas Notaris di Indonesia) dicetak dan beredar di pasaran pada Juli 2012.
Agus mengatakan, setelah memastikan ada penjiplakan, ia menyurati Rektor Unpad Prof Dr Ganjar Kurnia, meminta penjelasan dan tindak lanjut atas temuan buku tersebut. Menurut informasi yang diperoleh Agus, pihak Unpad telah membentuk komisi etik untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Namun di saat kami menunggu hasil dari komisi etik, tiba-tiba ada SMS bernada ancaman kepada istri saya," kata Agus.
Menurut Agus, jika melihat hasil copy paste pada buku itu kuat dugaan ini berasal dari soft copy tulisan tesis Helen yang hilang saat pengurusan ijazah di kampus Unpad. Jika bukan dari soft copy, kata Agus, sangat sulit mengetik ulang sama persis sebanyak 62 halaman. "Kalau pinjam tesis dari perpustakaan itu kan pakai prosedur, lagian nggak bisa lama-lama, jadi ngetiknya susah," ujar Agus.
Agus mengatakan, pihaknya masih menunggu sidang komisi etik yang akan digelar Unpad. Jika hasilnya tidak memuaskan, kata dia, tidak tertutup kemungkinan kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.
Dicopot dari Jabatan
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati S Sos, MSi, mengatakan, persoalan tersebut sudah diserahkan ke Komisi Etik Senat Fakultas Hukum untuk diselidiki dan ditindaklanjuti.
"Kami masih menunggu kelanjutan hasilnya. Untuk sementara ini Fakultas Hukum sudah menonaktifkan sementara LA sebagai PD I dan IM sebagai Sekretaris Program. Mungkin sampai ada keputusan Komisi Etik," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (15/5/2013).
Hal serupa diungkapkan Wakil Rektor Bidang Sarana/Prasarana Sistem Informasi dan Komunikasi Unpad, Roni Kastaman, saat dihubungi melalui telepon. Menurut dia, secara administratif pihaknya sudah membebaskan LA dan IM dari jabatan struktural. Keduanya masih menjalani pemeriksaan komisi etik yang di dalamnya ada komisi yudisial dan para ahli. "Nanti kita lihat seperti apa keputusannya. Apa benar-benar plagiarisme atau seperti apa," katanya. (san/tif)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.