Rumah Digeledah, Dada Tak Jadi Buka Fashion Week
Sehari setelah penggeledahan di rumah pribadi dan rumah dinas Wali Kota Bandung Dada Rosada oleh Komisi Pemberantasan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sehari setelah penggeledahan di rumah pribadi dan rumah dinas Wali Kota Bandung Dada Rosada oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), keberadaan Dada masih misterius. Dada, yang semestinya membuka acara Bandung Fashion Weeks di Plaza Balai Kota, Sabtu (18/5/2013), digantikan Ketua PKK Kota Bandung, Nani Suryani Rosada.
Istri Dada Rosada itu terlihat tegar ketika dikerubuti wartawan dan ditanya masalah penggeledahan rumah dinas dan pribadi, termasuk soal keberadaan Dada. "Bapak ada, baik-baik saja, semua ikuti prosedur hukum dan jalani apa adanya," ujar Nani.
Ditanya soal perasaannya, Nani hanya tersenyum dan saat ditanya, apakah sedih atau kaget dengan kedatangan KPK hanya menjawab. "Kalau sedih, manusiawi ya," ujarnya.
Nani menuturkan adanya penggeledahan dan rencana pemeriksaan Dada sebagai saksi oleh KPK tidak mengganggu kunjungan ke warga, termasuk sosialisasi Pilwalkot. "Semua harus dijalani dengan ikhlas dan harus kooperatif," ujarnya.
Selama hampir tiga jam berada di Balai Kota, Nani tetap diburu kaum ibu untuk foto bersama, khususnya ibu-ibu PKK dari 30 kecamatan yang mengikuti lomba merangkai bunga. Nani yang dikawal dua polwan dengan sabar dan selalu tersenyum melayani permintaan foto bersama itu.
Ia pun tak menolak saat wartawan yang datang bergantian menanyakan hal yang sama soal keberadaan Dada dan perasaannya. Walau harus mengulang jawaban, Nani tetap tersenyum dan selalu menjawab normatif.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik KPK menggeledah rumah dinas (Pendopo) di Jalan Dalem Kaum dan rumah pribadi Wali Kota Dada Rosada di Jalan Tirtasari II No 12, Jumat (17/5/2013).
Penggeledahan diduga terkait dengan kasus suap hakim Setyabudi Tejocahyono dan melibatkan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung Herry Nurhayat.
Selama penggeledahan, Dada tidak berada di dua rumah itu. Saat dikonfirmasi, Dada hanya menyampaikan salam kepada wartawan. "Salam kepada para sahabat," tulis Dada singkat.
Dari rumah pribadi Dada, penyidik KPK hanya membawa sim card dan riwayat hidup. Namun dari pendopo Kota Bandung, penyidik mengangkut empat dus yang isinya tidak diketahui.
Saat kembali dihubungi melalui Blackberry Messenger, kemarin, Dada mengaku sedang istirahat dan konsentrasi menghadapi pemeriksaan pada Senin. "Saya tidak ada kegiatan/diwakilkan konsentrasi u/ senen," tulis Dada.
Juru Bicara KPK, Johan Budi, menyebutkan penyidik akan memeriksa Dada terkait dengan kasus suap terhadap hakim Setyabudi, Senin besok. Pada kasus ini, KPK telah menahan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka. Selain Setyabudi, tersangka lainnya adalah Toto Hutagalung, Asep Triana, dan Herry Nurhayat. (tsm)