Fidel Ramos Tak Bisa Dipisahkan dengan Jusuf Kalla
Mantan Presiden Filphina Fidel Ramos mengaku "menyesal" terlahir di kampung sendiri, Filiphina.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mantan Presiden Filphina Fidel Ramos mengaku "menyesal" terlahir di kampung sendiri, Filiphina.
"Kota Makassar ini begitu indah dan orang-orangnya punya tekad keramahan dan peduli perdamaian seperti Jusuf Kalla, sayangnya saya lahir di Filiphina, kalau saya diberi kesempatan lahir, saya mau lahir di Makassar ini," kata Fidel, sontak disambut tawa dan tepuk tangan meriah hadirin.
Pernyataan itu disampaikan Fidel saat memberi sambutan pembukaan konferensi CAPDI di Hotel Sahid Jaya, Jl Dr Sam Ratulangi, Makassar, Senin (21/5/2013).
Meski tak terlahir di Makassar, menurut Fidel, CAPDI sudah menjadi perekat hidupnya dengan orang-orang Makassar.
"Saya tidak bisa dipisahkan dengan Pak JK di CAPDI. Saya dan JK selalu bersama dalam perdamaian," tegas Fidel.
Selain membahas perdamaian, Fidel menyampaikan, konferensi CAPDI Makassar ini akan menekankan pembahasan perubahan iklim dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.
"Isu penting dalam konferensi kita adalah climate change (perubahan iklim), karena polusi semakin tinggi. Dengan masalah lingkungan hidup, kita bisa bekerjasama, dan bersama untuk membangun perdamaian," ujar Fidel.
Hadir dalam pembukaan konferensi CAPDI ini, mantan Presiden Filphina Fidel Ramos, Presiden CAPDI Jose de Venecia, Ketua CAPDI HM Jusuf Kalla, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An, mantan Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar sekaligus Wakil Presiden CAPDI.
Hadir pula, mantan Menkumham Hamid Awaluddin, Anggota DPD RI HM Aksa Mahmud, Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, Ketua Penyelenggara Konferensi CAPDI Erwin Aksa, Dosen HI Unhas, anggota DPRD Sulsel, dan ratusan tamu undangan serta delegasi CAPDI lainnya.