Ratusan Massa Puspayoga Demo DPRD Bali Jelang Pleno Pilgub
Sehari jelang rapat pleno KPU penetapan Gubernur-Wakil Gubernur Bali, sekitar 500 massa pendukung pasangan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sehari jelang rapat pleno KPU penetapan Gubernur-Wakil Gubernur Bali, sekitar 500 massa pendukung pasangan Cagub-Cawagub Puspayoga dan Sukrawan berunjuk rasa di Kantor DPRD Bali, Sabtu (25/5/2013). Massa menuntut anggota DPRD untuk memanggil KPU dan Panwaslu yang mereka dianggap tidak netral dan mendukung salah satu pasangan calon dalam pilgub ini.
Dengan membawa berbagai poster massa berteriak-teriak di depan lobi DPRD Bali. Sejumlah orang berorasi meminta KPU membuka formulir C1. Versi PDI-P pasangan Puspayoga-Sukrawan unggul atas Pastika-Sudikerta. Sementara, dalam rapat pleno di KPU 9 Kabupaten/Kota se-Bali, pasangan Pastika-Sudikerta yang unggul.
"Kita minta formulir C1 untuk dibuka, kami meyakini PAS menang," ujar Koordinator aksi Nyoman Mardika disela-sela unjuk rasa.
Selain meminta KPU membuka formulir C1, massa juga menuntut Panwaslu bersikap independen karena selama ini kubu Puspayoga menilai Panwaslu tidak netral. Tuntutan terakhir adalah meminta aparat keamanan untuk tidak berlebihan menerjunkan personel dan peralatan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kabupaten/Kota pasangan nomor urut dua Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pastikerta) unggul atas pasangan nomor urut satu AA Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) dengan selisih suara sangat tipis, 996 suara.
Hasil penghitungan ini berbeda dengan hasil hitung cepat Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menempatkannya di PAS unggul tipis di atas Pastikerta. Dalam hitung cepat yang menggunakan 400 sampel TPS di seluruh Bali tersebut, PAS unggul 50,31- 49,69 dari Pastikerta.