Dinkes Yogya Temukan 227 Warga Suspect Cikungunya
terdapat 227 suspect (dugaan) Cikungunya yang tersebar di berbagai kecamata
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Memasuki musim kemarau, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya di wilayah Kota Yogyakarta. Hal itu dikarenakan, selama musim kemarau masih terjadi hujan di berbagai lokasi yang menyebabkan genangan-genangan air.
“Pola Cikungunya itu hampir sama dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketika masih banyak genangan air, maka nyamuk pembawanya terus berkembangbiak,” ujar Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, Selasa (28/5/2013).
Berdasarkan hasil Rapid Test Dinas Kesehatan hingga Jumat (24/5/2013) lalu, terdapat 227 suspect (dugaan) Cikungunya yang tersebar di berbagai kecamatan. Para suspect tersebut mengalami gejala serupa Chikunguya antara lain demam, linu pada persendian dan pusing.
Namun, ketika dicek kembali beberapa hari berikutnya, jumlah penderita Cikungunya positif hanya ada dua orang. Meski demikian, angka tersebut terhitung cukup bombastis jika dibandingkan kasus yang terjadi selama 2012. Tercatat, hanya ada 37 kasus Cikungunya dalam setahun yang lalu. “Risiko terburuk, penderita bisa mengalami kelumpuhan sementara selama satu hingga dua minggu,” kata Endang.
Ia mengimbau, agar warga yang mendapati gejala Chikungunya semacam itu, diharapkan bisa segera melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas terdekat. Dengan demikian, warga bisa mendapatkan obat-obatan anti nyeri (analgesik) untuk mengatasi gejala Chikungunya yng berisiko mengganggu aktivitas.(*
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.