Siswi SMP Ditemukan Terkubur Setengah Bugil di Pekarangan Warga
Warga Kelurahan Sembung,Tulungagung, Selasa (4/06/2013) gempar gara-gara, ada mayat yang dikubur setengah bugil di pekarangan warga.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , TULUNGAGUNG - Warga Kelurahan Sembung, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Selasa (4/06/2013) gempar gara-gara, ada mayat yang dikubur setengah bugil di pekarangan warga.
Mayat perempuan itu diyakini merupakan korban pembunuhan. Anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung sudah mengevakuasi mayat tersebut, Selasa sore (4/06/2013).
Hasil penelusuran polisi, identitas korban adalah Fitri Hani Saputri (14), warga Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, siswa kelas SMP Negeri 5 kelas 1 D Tulungagung.
Jenazah siswi itu semula masih berseragam Pramuka. Pada badge-nya, tertulis nama lengkapnya. Tak jauh dari kuburannya, ditemukan tas dan sepatu milik Fitri.
Selama proses evakuasi, polisi memasang police line untuk mencegah rusaknya jejak-jejak pembunuhan di tempat kejadian perkara (TKP).
Jenazah Fitri terlihat hanya mengenakan bra dan celana pendek berbalut rok sekolah. Ia juga masih mengenakan sabuk sekolahnya.
Jenazah itu mula-mula diketahui Aris, warga sekitar TKP, saat membuang sampah. Ia melihat tumpukan batu bata yang tidak wajar. Sesaat kemudian dia melihat tangan manusia. Aris kaget bukan main dan langsung memanggil tetangganya, Suyitno, pemilik pekarangan itu. Mereka lantas melapor ke perangkat kelurahan dan pihak kepolisian.
"Saat saya singkirkan sebagian batu batanya, ternyata ada tangan manusia," katanya.
Adapun Suyitno mengaku tidak tahu ada peristiwa aneh saat jenazah itu dikuburkan. "Saya jualan di Pasar, jarang pulang," katanya.
Kepala Polres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto melalui Wakil Kepala Polres Kompol Indra Lutrianto Amstono, menargetkan, kasus ini dapat diungkap dalam tempo 1 kali 24 jam. Ia belum dapat memastikan apakah korban diperkosa lebih dulu sebelum dibunuh.
Polisi membawa jenazah Fitri ke RSUD Dr Iskak untuk diotopsi. Polisi mencatat, terdapat luka pada leher, dan wajahnya nyaris tidak bisa dikenali karena semua jasadnya bengkak.
Usai evakuasi, kerabat korban bernama Sindu, warga Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru datang ke lokasi.
Ia menyebut Fitri keponakannya, masih kelas satu SMP. Menurut dia, Fitri pergi dari rumah sejak Sabtu lalu tanpa alasan. Keluarganya sudah mencari ke mana-mana, baik di sekolah maupun rumah karibnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.