Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Polisi Koboi di Terminal Noelbaki Nyaris Dihakimi Massa

Beruntung oknum anggota polisi tersebut cepat melarikan diri sehingga terhindar dari amukan massa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Oknum Polisi Koboi di Terminal Noelbaki Nyaris Dihakimi Massa
Kompas
Ilustrasi pistol 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Ginz Haba

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Lantaran membuat ulah dengan mengeluarkan tembakan di Terminal Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (29/6/2013), I Nengah Suarjana, oknum anggota Polres Kupang Kota, nyaris dihakimi massa.

Beruntung oknum anggota polisi tersebut cepat melarikan diri sehingga terhindar dari amukan massa. Namun apesnya, meski mengindar, massa berhasil menyandera seorang wanita diketahui bernama Lanny Nubatonis, warga Oekabiti, Kecamatan Amarasi. Wanita ini diduga sebagai selingkuhan sang polisi.

Berdasarkan pengakuan Lanny kepada warga di Pos LLAJR Noelbaki, si polisi yang bertindak sok preman ini telah berkeluarga dan hubungan mereka sebatas kenal.

Brando, salah satu saksi mata kepada di lokasi kejadian menjelaskan, awalnya Lanny turun dari mobil angkot di Terminal Noelbaki. Saat ada di terminal dia sempat melihat ada perang mulut antara Lanny dan warga sekitar terminal. Lanny, kemudian menelpon sang polisi tersebut. Setelah tiba di lokasi, I Nengah Suarjana, langsung mengeluarkan pistol dan menodongkan ke arah warga yang ada di lokasi terminal. Tidak hanya menodongkan pistol, tapi sempat terdengar dan bunyi tembakan sebanyak lima kali.

Beberapa kali tembakan diarahkan ke atas bahkan ada beberapa selongsong peluru telah diamankan sebagai bukti. Karena melihat ulah polisi tersebut, wargapun mengamuk dan mengejarnya. Merasa terdesak I Nengah Suarjana, kabur meninggalkan Lanny. Akhirnya Lanny diamankan warga sebagai sandera.

"Saya tidak lihat pasti, tapi yang saya lihat nona (Lanny) bertengkar dengan adek-adek dalam terminal. Tidak lama saya lihat dia telepon. Dia bilang kakaknya polisi. Begitu datang langsung cabut pistol todong saya punya adik. Tidak lama saya dengar bunyi tembakan, dua kali saya lihat tembak ke atas, tiga kali saya lihat dia tembak ke arah warga sambil lari. Makanya kami sandera biar polisi yang datang ambil, supaya kami mau tanya kenapa pistol yang dibeli pakai uang rakyat dipakai untuk tembak rakyat," ungkap Brondo.

Berita Rekomendasi

Dari pantauan, aparat dari Polres Kupang yang datang menenangkan massa tidak bisa berkutik, lantaran warga semakin beringas. Mereka menghalau polisi dengan lemparan batu. Sebagian massa membunyikan tiang listrik sehingga warga yang ada di sekitar Noelbaki keluar dan berkonsentrasi ingin melawan polisi. Massa mulai tenang ketika aparat Polres Kupang yang dipimpin Kapolres Kupang, AKBP Dominicus Savio Yempormase datang menemui mereka untuk berdialog.

Kapolres Kupang, AKBP Dominicus Savio Yampormase, meminta massa yang ada di dalam Terminal Noelbaki untuk berdialog. Dia ingin mencari solusi dari persoalan ini.

Setelah mendengar masukan dari beberapa utusan massa yang diberi kesempatan bicara, Kapolres mengatakan, anggota tersebut kurang ajar. Menurut mantan Kapolres Alor ini, ulah anggota tersebut salah aturan. Semestinya, kata Kapolres, jika ada masalah laporkan ke Polres Kupang dan aparat dari Polres Kupang yang menangani, bukan main hakim sendiri seperti ini.

"Oknum polisi pasti kami tindak karena ulahnya. Ini wilayah Polres Kupang, gimana orangnya tugas di Polresta datang buat onar di wilayah kami. Tadi saya sudah telepon kapolresta dan pasti dia diproses sesuai aturan. Jika ada masalah di sini lapor ke polres bukan asal tembak gitu," tegas Dominicus.

Kapolres meminta massa tenang dan serahkan kasus ini ke polisi. "Biar polisi yang menangani tapi tentunya siapapun dia akan diproses. Persoalan ini, tidak usah diperpanjang lagi, serahkan saja ke polisi, biar polisi yang tangani. Bapa ibu semua, karena laporan sudah ada di polisi, beri kami kesempatan untuk kami tangani. Masalah ini tidak usah kita perpanjang lagi, percaya saja kasus ini pasti akan kami selesaikan. Saya siap hajar dia, karena dia sudah datang buat onar di wilayah saya pasti kami tindak yang bersangkutan," tegasnya.

Setelah mendengar arahan dan adanya jaminan untuk menindak oknum polisi tersebut, massa kemudian membubarkan diri. Sedangkan Lanny yang dilepas dan dijemput mobil Dalmas Polres Kupang untuk diambil keterangannya.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas