Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjual Bubur Sempat Khawatir Dikira Sombong saat Kembalikan BLSM

Dia mengaku terkejut saat Minggu (30/6/2013) lalu, petugas dari Kantor Pos Wates mendatangi rumahnya

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penjual Bubur Sempat Khawatir Dikira Sombong saat Kembalikan BLSM
/SERAMBI/BUDI FATRIA
Penyaluran BLSM - Warga mengantre untuk mengambil dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Pembantu, Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (27/6). (SERAMBI/BUDI FATRIA) 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Sebanyak 14 warga dari tiga kecamatan di Kulonprogo kembalikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada kantor kecamatan setempat. Langkah itu dilakukan karena mereka merasa tidak berhak menerima kompensasi pengurangan subsidi BBM lewat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang pada dasarnya ditujukan bagi kalangan tidak mampu.

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja (Tribunnews.com Network), sembilan warga yang mengembalikan KPS berasal dari wilayah Kecamatan Lendah dan empat warga dari Kecamatan Wates. Informasi dari pihak Kantor Pos Pengasih, seorang warga penerima BLSM dari Pengasih juga mengembalikan KPS-nya pada akhir pekan kemarin.

"Sempat khawatir dibilang sombong juga tapi akhirnya saya putuskan untuk mengembalikannya. Sebenarnya mungkin ada yang lebih membutuhkan daripada saya. Sepengetahuan saya, ada tetangga yang kurang mampu tapi ternyata tidak terdaftar jadi penerima BLSM," kata Saptono, seorang penjual bubur kacang ijo yang mengembalikan KPS ke kantor kelurahan Wates, Selasa (2/7/2013).

Dia mengaku terkejut saat Minggu (30/6/2013) lalu, petugas dari Kantor Pos Wates mendatangi rumahnya dan memberitahu bahwa dirinya menjadi warga penerima BLSM. Padahal, sebelumnya Saptono merasa tak pernah mendapatkan bantuan-bantuan sosial serupa. Bahkan, selama ini dia juga tak terdaftar sebagai penerima beras untuk rakyat miskin (raskin).

"Begitu menerima kartu itu, saya pikir ini salah sasaran atau gimana. Dulu memang pernah didata tapi saya nggak tahu untuk apa. Raskin juga nggak pernah dapet," imbuhnya.

Terkait hal itu, Kasi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Wates, Tri Waluyo mengatakan, hingga Selasa, sudah ada empat warga yang dengan kesadaran sendiri mengembalikan KPS kepada pihak kelurahan. Sebagian besar warga tersebut menurutnya berprofesi sebagai pedagang dan pensiunan.

Berita Rekomendasi

Masing-masing merasa sudah cukup mampu kehidupan ekonominya dan beralasan ada warga lain yang lebih membutuhkan bantuan tersebut dibandingkan mereka.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas