Di Subang, 24 Dus Dinamit Sempat Pindah Truk Tujuan NTT
Sebanyak 24 dus berisi dinamit sempat dipindahkan ke truk lain yang akan membawa bahan peledak itu ke NTT.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, - Kepolisian berulang kali melakukan rekonstruksi hilangnya 250 dinamit milik PT Batusarana Persada, Bogor. Dari gudang PT MNK Subang diketahui sebanyak 24 dus berisi dinamit sempat dipindahkan ke truk lain yang akan membawa bahan peledak itu ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Hari ini berlangsung rekonstruksi pemindahan 24 dus ke truk yang lain yang akan menuju NTT," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2013).
Tiga saksi diperiksa terkait bongkar muat yang dilakukan di Subang. Ketiganya yaitu H selaku kepala gudang, Bripka DS, dan RR, Kepala Satpam.
Kepolisian telah melakukan dua kali rekonstruksi hilangnya 250 dinamit. Rekonstruksi dilakukan mulai dari pengangkutan dinamit dari PT MNK di Subang, pemberhentian truk di Marunda, Jakarta Utara, hingga tiba di PT Batusarana Persada di Bogor, Jawa Barat. Truk pembawa dinamit itu juga diketahui sempat beristirahat di Cisauk.
"Rekonstruksi diharapkan memberi gambaran jelas, untuk menunjukkan sisi mana yang punya peluang besar hilangnya dinamit," kata Boy.
Hingga saat ini, 15 saksi telah diperiksa, antara lain supir dan kondektur truk, dua anggota brimob, petugas keamanan, dan pegawai perusahaan.
Sebelumnya, dua truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga totoal empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.
Berdasarkan hasil penyelidikan, bus sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilang dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut.
Dinamit merupakan bahan peledak yang biasa digunakan untuk kegiatan pertambangan. Dinamit tersebut berukuran 5x20 cm dan berbentuk seperti sosis. Dinamit dikhawatirkan jatuh ke tangan jaringan teroris. Namun, menurut kepolisian, dinamit diduga dicuri oleh bajing loncat.