Harga Telur Ayam di Manado Tembus Rp 38 Ribu
Kian dekatnya Lebaran, harga kebutuhan pokok juga bergerak naik. Salah satu komoditas pokok yang harganya naik
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Manado, Herviansyah dan Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO -- Kian dekatnya Lebaran, harga kebutuhan pokok juga bergerak naik. Salah satu komoditas pokok yang harganya naik ialah telur. Pantauan Tribun, Jumat (19/7/2013) harga telur ayam naik dari Rp 34 ribu menjadi Rp 38 ribu per baki isi 30 butir. "Sebelumnya malah sempat Rp 41 ribu per baki," kata Agus Takalama pedagang telur di Pasar Bersehati Manado.
Menurut Agus, harga naik karena adanya lonjakan permintaan sejak dua pekan jelang Ramadan
Selain itu adanya pengucapan syukur di Minahasa Raya turut mempengaruhi permintaan. Apalagi, mendekati Lebaran, makin banyak yang membuat kue kering. "Naiknya memang beberapa waktu sempat signifikan," katanya.
Namun, permintaan mulai berkurang. Telur di pasar tradisional Manado, kata Agus, dipasok dari Minahasa dan sekitarnya. Pernah, saat stok menipis, datang pasokan dari Makassar. "Kita jual eceran antara Rp 1.300 hingga Rp 1.500 per butir," jelasnya.
Harga telur bebek juga naik. Harganya Rp 60 ribu per baki sebelumnya Rp 45 ribu per baki. Agus cs melego Rp 2.500 per butir. Begitu pula untuk telur puyuh saat ini Rp 10.000 per 10 butirnya, sebelumnya hanya Rp 7.500.
Pantauan di pasar modern juga sama. Seperti di Multi Mart I Manado, harga telur ayam ras Rp 16.750 per 10 butir. Harga telur ayam ras merek Manguni Rp 15.900 per 10 butir. Kenaikan harga telur juga terjadi di Golden Swalayan. Menurut Andi, Pengawas Golden, harganya naik tapi tidak terlalu tinggi. "Harganya relatif stabil sebenarnya, hanya naik Rp 100 - 200 per butirnya," ungkapnya.
Selain telur, harga kebutuhan pokok relatif stabil. Rata-rata penjualan kebutuhan pokok jelang hari raya seperti terigu, gula pasir, mentega, minyak goreng naik 30 persen. "Naik sebelum masuk Ramadan," jelas karyawan Multi Mart I Manado.
Meski permintaan naik, pihaknya menjami bisa dipenuhi. "Untuk telur, gula dan terigu stok dijamin akan terus tersedia. Untuk mentega Blueband, tidak bisa dijamin soalnya lewat distributor. Kadang ada yang satu kilo tidak ada, kadang dua kilogram. Pokoknya tidak menentu," katanya.
Harga terigu, mentega dan gula masih stabil. Harga Terigu Kompas Rp 8.100 per kg, gula pasir Rp 11.750 per kg, mentega Blue Band Rp 33.900 per 2 kg.
Menurutnya, naik turun harga tergantung keadaan pasar. "Kami sendiri tidak bisa memastikan kapan harga akan naik, karena disesuaikan dengan kondisi pasar. Permintaan bahan jelang Ramadan ini memang naik. Untuk stok bisa dijamin ketersediaannya" ungkapnya.
Setali tiga uang di Fresh Mart Bahu. Memasuki Ramadan, harga beberapa kebutuhan pokok sempat naik karena meningkatnya permintaan pasar. "Pembeli yang datang lebih banyak dari sebelumnya, terutama untuk sembako. Ketersediaan stok kita sesuaikan dengan kondisi pasar. Tapi sejauh ini bisa dijamin ketersediannya.
Harga Terigu Kompas di Fresh Mart Rp 8.100 per kg, gula pasir Rp 11.750 per kg, Blue Band Rp 11.700 per kg, dan telur ayam Rp 1.500 per butir.
Naiknya harga beberapa komoditas seperti telur membuat ibu rumah tangga gundah. Cici Nurhiantimengatakan ramadan tahun ini sangat terasa kenaikan harga. "Harga sembako naik, menambah pengeluaran," katanya. Cici berupaya menekan pengeluaran agar tidak melambung. "Sekarang yah berhemat agar kebutuhan tetap terpenuhi," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Fitria Manosoh saat ditemui di Golden. Ia berkata semua harga sembako melambung. "Pengeluaran benar-benar sangat terasa. Kenaikan BBM, juga masuk bulan puasa, apalagi pas tahun ajaran baru untuk sekolah anak. Semuanya berlipat-lipat," ungkapnya.
Fitri menyiasati menekan pengeluaran dengan berhemat. "Sekarang bijak-bijak memakai uang. Kalau tidak perlu sebaiknya tidak usah. Ramadan tahun ini apa adanya saja, yang penting bisa menjalankannya dengan baik dan semua sehat-sehat," kata Fitri.