"Mbah Marijan Hanya Seperti Sedang Pergi dan Belum Pulang"
Juru kunci Merapi mengungkapkan, setiap kali melihat almarhum Mbah Maridjan di iklan televisi, dia merasa sang ayah belum meninggal.
Editor: Gusti Sawabi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Juru kunci Merapi, Mas Kliwon Surakso Hargo mengungkapkan, setiap kali melihat almarhum Mbah Maridjan di iklan televisi, dia merasa sang ayah belum meninggal.
"Ya, kadang-kadang saya merasa trenyuh dan terharu melihat Bapak (Mbah Maridjan) di televisi," kata pria yang lebih akrab disapa Mas Asih itu, dalam acara doa bersama memperingati 1.000 hari Mbah Maridjan, di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (19/7/2013).
"Seperti beliau masih ada di sini. Seakan-akan hanya sedang pergi dan belum pulang ke rumah," lanjut Mas Asih.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan, pihaknya masih memasang iklan yang menampilkan Mbah Maridjan, agar karisma dan apa yang diajarkan dan dicontohkan juru kunci Merapi yang legendaris itu selalu diingat.
"Ya, salah satu tujuannya adalah membantu Mbah Putri (istri Mbah Maridjan) dan keluarga," kata Irwan.
Seperti diberitakan, pada Jumat (19/7/2013), ribuan warga Yogyakarta berduyun-duyun ke lereng Gunung Merapi untuk menghadiri acara 1.000 hari meninggalnya juru kunci Merapi itu.
Acara doa bersama itu dipimpin KH Arifin Junaidi dan diadakan di depan petilasan rumah Mbah Maridjan, di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.