Sidang Kasus Cebongan Ajukan Tiga Terdakwa
Sidang lanjutan kasus penyerangan Lapas Cebongan dengan terdakwa tiga oknum anggota Kopassus Grup II Kandang
Editor: Budi Prasetyo
![Sidang Kasus Cebongan Ajukan Tiga Terdakwa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sidang-terdakwa-kasus-cebongan-di-pengadilan-militer-diy.jpg)
TRIBUNNEWS.COM BANTUL, – Sidang lanjutan kasus penyerangan Lapas Cebongan dengan terdakwa tiga oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Serda Ucok Tigor Simbolon, Serda Sugeng Sumaryanto dan Koptu Kodik, menghadirkan satu saksi, Senin (22/7/2013).
Saksi yang dihadirkan oleh tim penasehat hukum terdakwa adalah bekas petugas keamanan (security) di Hugos Cafe, Joko Kurniawan (35). Joko merupakan petugas yang mengaku mengetahui peristiwa pembunuhan Serka Heru Santoso.
Di persidangan, Ketua Tim Penasehat Hukum terdakwa, Letkol Rochmad langsung menanyakan apakah Joko mengenal siapa Decky CS dan sepak terjangnya? Joko menjawab bahwa dirinya tidak mengenal melainkan hanya mengetahui bahwa setiap datang Decky cs tidak pernah sendiri.
“Secara pribadi saya ga kenal, tapi yang saya tahu ketika datang selalu berombongan minimal 10 orang paling tidak seminggu tiga kali, dan selalu membikin masalah,” tutur security yang sudah bekerja selama dua tahun di Hugos Cafe itu.
Rochmad menanyakan kronologi peristiwa pembunuhan Serka Heru Santoso. Saat itu, Joko sedang dapat tugas jaga malam di klub tersebut. Sekitar pukul 02.30 wib, Juan (Yohanes Juan Manbait) dan Dedy (Adrianus Chandra Galaja) datang dan masuk ke dalam klub. Sekitar lima menit kemudian, mereka kembali datang bersama Decky (Benyamin Sahetapy), mereka seperti mencari seseorang.
“Saya melihat di ujung sebelah barat bar ada keributan, saya langsung mendatangi dan ternyata di situ ada Decky CS. Setelah bercek-cok antara Decky CS dan Serka Heru S, Decky sempat menanyakan pada almarhum kamu dari mana? Heru menjawab saya dari Kopassus,” ungkap Joko.
Selanjutnya, Dedi juga menyahut, “Terus ngapain kalau kamu dari Kopassus? kalau kita mau perang, perang saja,” terang Joko menirukan ucapan Dedi saat itu.
Joko juga mengaku sempat memegangi Dedi. Namun seseorang memberikan botol kosong dan diberikan pada Dedi, lalu dipukulkan ke kepala Heru Santoso. Korban sempat ia tarik untuk diamankan, namun Decky menyusul dan kembali memukuli Heru.
“Saya juga melihat Decky mengambil botol dan dipukulkan korban,” ujarnya.
Setelah itu, lanjutnya, rekan-rekan Decky lainnya yang berada di bar langsung menyusul dan ikut memukuli dan menginjak-injak Heru serta melemparinya dengan botol.
Joko mengaku kuwalahan mengatasi tingkah Decky CS yang terus menghajar korban. Tak berselang lama, Dedi kemudian mencabut pisau dan menusukkan ke bagian dada Heru Santoso.
“Setelah korban tergeletak di lantai, dia langsung diselamatkan security dan diseret keluar. Tapi pelaku masih menginjak-injak korban sampai depan sambil dilempari gelas,” ujar Joko.
Joko kemudian menyusul keluar, sebab korban Heru S tergeletak dan tidak ada yang mengurus. Ia kemudian memanggil taksi dan memasukkan korban ke dalamnya.
"Saat korban sudah di taksi, Dedi berkata sambil mengacungkan tangannya yang berlumuran darah bahwa ia bangga bisa membunuh orang,” kata Joko yang menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Joko kemudian ditanya oleh Rochmad, berapa orang yang melakukan pemukulan terhadap Serka Heru S? Ia menjawab yang melakukan pemukulan ada lebih dari delapan orang, namun yang ia tahu hanya Juan, Dedi dan Decky.