Perajin Bedug dan Rebana Kewalahan Layani Pesanan Jelang Lebaran
Sekitar dua pekan menjelang Lebaran, perajin bedug dan rebana di Purworejo kewalahan melayani pesanan.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - sekitar dua pekan menjelang Lebaran, perajin bedug dan rebana di Purworejo kewalahan melayani pesanan. Jumlah pesanan yang meningkat dua kali lipat dari hari biasa sedangkan bahan baku sulit didapatkan membuat perajin kesulitan memenuhi pesanan.
Imam Taufik (41) seorang pemilik usaha kerajinan bedug dan rebana di desa Kroyo kecamatan Gebang, Purworejo mengungkapkan hal tersebut ketika ditemui Tribunjogja.com, Jumat (26/7/2013). Menurutnya, momen Ramadan dan Lebaran membuat permintaan bedug dan rebana melonjak.
"Omzet meningkat dua kali lipat. Sayangnya bahan baku kayu sulit diperoleh dalam jumlah yang diperlukan. Selain itu cuaca tidak menentu membuat proses pengeringan semakin lama," jelasnya.
Taufik mengungkapkan, tingginya pesanan membuat ia dan lima karyawannya pun lembur. Hal itu ia lakukan agar tidak mengecewakan pelanggannya.
"Meski puasa, namun karyawan di sini sudah terbiasa," imbuhnya.
Taufik mengungkapkan, selama dua pekan awal Ramadan pesanan bedug berbagai ukuran mencapai 13 unit. Sementara pesanan rebana mencapai 10 set yang berisi 10 rebana setiap setnya.(*)
Caption: seorang karyawan kerajinan bedug dan rebana milik Imam Taufik (41) di desa Kroyo kecamatan Gebang sedang mengerjakan pembuatan bedug, Jumat (26/7/2013). Pada Ramadan ini permintaan meningkat sampai dua kali lipat sementara bahan baku terbatas dan cuaca tidak menentu.