2.359 Pemudik Bertolak dari Pelabuhan Sampit Menuju Semarang
Sebanyak 2.359 penumpang diberangkatkan menuju Semarang dan Surabaya.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SAMPIT KALTENG - Penumpang mudik lebaran melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meningkat signifikan. Sabtu (27/7/2013) pagi, sebanyak 2.359 penumpang diberangkatkan menuju Semarang dan Surabaya.
"Kalau penumpang kapal Leuser yang diberangkatkan ini sebanyak1.859 orang tujuan Surabaya, kalau yang turun ke Pelabuhan Sampit tadi 203 orang. Saya diberitahu, tadi pagi kapal punya PT Dharma Lautan Utama juga mengangkut penumpang, tapi tujuan Semarang dengan jumlah sekitar 500 orang," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Andi Baharudin di sela memantau pemberangkatan penumpang, Sabtu (27/7/2013), seperti dikutip Antara.
KM Leuser bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Surabaya sekitar pukul 09.30 WIB, sedangkan kapal milik PT Dharma Lautan Utama diberangkatkan sekitar tiga jam lebih awal menuju Semarang.
Pantauan Antara di Pelabuhan Sampit, ribuan penumpang terlihat berdesakan karena tidak sabar untuk masuk ke dalam kapal. Petugas pelabuhan dibantu kepolisian dan TNI, tampak berusaha keras mengatur agar penumpang bisa memasuki kapal dengan tertib.
Andi mengakui, keberangkatan kapal kali ini memang menunjukkan mulai terjadi peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Jumlah penumpang diperkirakan akan terus meningkat hingga menjelang lebaran nanti.
Kapolres Kotim, AKBP Himawan Bayu Aji bahkan terlihat ikut membantu mengarahkan penumpang menuju dua tangga berbeda agar tidak berdesakan masuk ke dalam kapal. Perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia diprioritaskan masuk lebih dulu agar tidak ikut berdesakan. "Saya pantau sampai saat ini Alhamdulillah masih lancar. Anggota kami akan ikut membantu pengamanan sampai arus mudik dan balik selesai," kata Himawan.
Tenda-tenda penampungan yang didirikan pemerintah daerah di beberapa titik di kawasan pelabuhan, tampak cukup membantu para calon penumpang. Mereka bisa beristirahat sambil menunggu kedatangan kapal, tanpa harus berdesakan di halaman terminal penumpang.
Petugas kesehatan juga tampak disiagakan untuk membantu calon penumpang yang mungkin ada keluhan dengan kondisi kesehatan mereka. Jika ada calon penumpang yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka petugas akan merujuknya ke RSUD dr Murjani Sampit.
"Kalau ada tenda-tenda ini kan enak, jadi tidak perlu harus keluar duit menginap di losmen. Terkadang musim mudik seperti ini, losmen pun sering penuh sehingga akhirnya tetap harus tidur di pojok-pojok pelabuhan," ucap Dianur, salah seorang warga asal Surabaya.
Selama musim arus mudik, biasanya banyak calon penumpang yang memilih datang lebih awal ke pelabuhan agar tidak ketinggalan kapal. Mereka umumnya adalah karyawan perkebunan kelapa sawit yang ingin mudik ke kampung halaman mereka. (*)