Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Kemacetan, Polres Boyolali Pasang Barikade di Lokasi Rawan Macet

Jajaran Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Boyolali menyiapkan pemasangan pagar pemisah jalur atau barikade

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Cegah Kemacetan, Polres Boyolali Pasang Barikade di Lokasi Rawan Macet
Pagar pemisah 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Jajaran Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Boyolali menyiapkan pemasangan pagar pemisah jalur atau barikade di beberapa lokasi yang rawan kemacetan arus lalu lintas di jalur utama di wilayah itu, selama Lebaran 2013.

Kepala Satlantas Polres Boyolali AKP Alil Rinenggo di Boyolali, Sabtu (27/7/2013), mengatakan tanda barikade mulai dipasang di beberapa lokasi yang dinilai rawan kemacetan di jalur utama Boyolali pada Kamis (1/8/2013) mendatang.

Ia menjelaskan pemasangan barikade, antara lain di sepanjang jalur utama depan Pasar Ampel, karena  di tempat itu banyak penyeberang jalan sehingga arus lalu lintas relatif sangat padat.

Bahkan, katanya, jika tidak ada pagar pemisah atau barikade dipastikan rawan kemacetan dan kecelakaan karena banyak orang menyeberang di tempat itu.

Selain itu, pihaknya  juga mendirikan pos pengamanan dengan petugas yang akan terus memantau kondisi lalu lintas selama mudik maupun balik, atau H-7 hingga H+7 Lebaran. "Petugas lapangan selalu siap untuk mengatur lalu lintas di titik rawan kemacetan agar segera dapat dicairkan," katanya.

Ia mengatakan pagar pemisah jalur juga kemungkinan dipasang di depan Pasar Kota Boyolali dan Pasar Sunggingan, jika diperlukan agar kendaraan dapat berjalan  lancar meski harus antre satu per satu.

Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan sistem buka tutup untuk kendaraan yang akan melintasi kota. Jika kondisi kota padat lalu lintas, katanya, arus kendaraan dari arah Semarang (barat) akan dialihkan melalui jalur lingkar utara atau jalur alternatif, melalui Sruwen-Karanggede-Simo-Bangak-Solo atau Sruwen-Karanggede-Simo-Andong-Gemolong (Sragen), atau ke Solo.

BERITA REKOMENDASI

Sebaliknya, katanya, arus kendaraan dari arah Solo (timur) akan dibelokan melalui jalur lingkar selatan, kemudian melalui Getasan-Ambarawa Kabupaten Semarang. Kemungkinan lainy, katanya, arus lalu lintas dari timur dibelokan melalui Bangak-Simo-Karanggede-Sruwen, atau Tingkir Salatiga.

"Namun, sistem buka tutup itu, akan diberlakukan jika kondisi lalu lintas di kawasan kota padat," katanya.

Pihaknya pada H-7 Lebaran harus memasang sejumlah rambu lalu lintas untuk peringatan di beberapa lokasi yang dianggap rawan kecelakaan,terutama jalur utama Ampel hingga memasuki batas Kota Boyolali sejauh sekitar 10 kilometer.

"Jalur itu, dinilai rawan kecelakaan, karena medan jalan banyak turunan, naik dan tikungan tajam. Beberapa titik terjadi penyempitan," jelasnya.

Namun, jalur utama Ampel hingga Kota Boyolali saat ini sudah selesai proyek pelebaran jalan, sehingga pemudik bisa lebih nyaman dalam perjalanan.


Pihaknya tetap mengimbau pemudik untuk berhati-hati saat melintas di daerah Boyolali, karena selain kondisi medan jalan yang berbelak-belok dan  juga faktor kelelahan pengemudi karena sudah melakukan perjalanan jauh.

"Jika pemudik kelelahan jangan dipaksakan. Kami menyiapkan Pos Pelayaan untuk pelayanan pemudik yang kelelahan, karena selain tersedia petugas medis juga jasa tukang pijat," ungkapnya. (ant)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas