Pemprov Sumut Harus Serius Atasi Kemacetan di Kualanamu
Mantan wartawati yang pernah disandera di Irak ini menyebut kurang bahkan tidak adanya rambu-rambu jalan
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anggota Komisi I DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara 1, Meutya Hafid, mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serius dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur di KNIA (Kualanamu International Airport) terutama pembangunan jalan dan fasilitas pendukung jalan menuju Bandara Kualanamu.
Menurut Meutya, Minggu (28/7/2013) ia menerima banyak short message service (SMS) maupun telepon dari masyarakat yang mengeluhkan kemacetan yang amat mengganggu hingga banyak penumpang tertinggal pesawat.
"Kebanyakan dari mereka mengeluhkan perjalanan dari Kota Medan menuju Kualanamu hingga 3 jam. Saya menyayangkan bandara tercantik dan terbesar di Indonesia dengan teknologi tercanggih tidak ditopang infrastruktur yang memadai," kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Mantan wartawati yang pernah disandera di Irak ini menyebut kurang bahkan tidak adanya rambu-rambu jalan menuju Bandara Kualanamu.
"Ya, jika jalan belum selesai total mungkin masyarakat masih bisa terbantu jika ada rambu-rambu jalan menuju Kualanamu, yang sampai hari ini nyaris tidak ada," katanya.
Ia pun menambahkan, penerangan lampu di jalan-jalan alternatif menuju bandara yang sangat minim, juga menyulitkan masyarakat berangkat atau tiba di KNIA di malam hari atau subuh. Selain itu, sosialisasi jalur-jalur alternatif yang masih amat kurang juga amat disesalkan.
Meutya merasa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang seharusnya terdepan dalam mengatasi berbagai pekerjaan rumah ini. Karena koordinasi ada dibawah pemerintah provinsi.
"Gubernur hendaknya segera melakukan tindakan responsif, karena tindakan antisipatif nampaknya gagal dilakukan.
Saya meminta perhatian segera dari Pemprov Sumut karena dalam hitungan hari kita akan memasuki arus mudik Lebaran," katanya.
Meutya Hafid mengharapkan dalam satu dua hari kedepan, atau segera, Pemerintah Provinsi memanggil semua instansi terkait, baik Angkasa Pura II, Pemerintah Kota Medan, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Dinas Perhubungan untuk mengatasi kemacetan ataupun akses yang terganggu menuju KNIA.
Seperti yang diketahui, Minggu (28/7/2013) kemacetan panjang hingga beberapa kilometer terjadi di Jalan Arteri Bandara Kualanamu. Kemacetan terjadi mulai Simpang Kayu Besar hingga dekat pintu tol bandara. Kemacetan ini antara lain disebabkan pengaspalan masih banyak yang belum selesai.