Idul Fitri, Tifatul Minta Jadi Khatib di Medan
Kepala Dinas Kominfo Sumut, Jumsadi Damanik mengakui Menteri Kominfo Tifatul Sembiring meminta dirinya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Feriansyah Nasution
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Dinas Kominfo Sumut, Jumsadi Damanik mengakui Menteri Kominfo Tifatul Sembiring meminta dirinya menjadi khatib dan imam Salat Idul Fitri di Medan.
"Sekitar satu bulan lalu beliau memang minta mana tahu bisa menjadi khatib dan imam Salat Idul Fitri di Medan," ujar Jumsadi kepada Tribun, usai buka puasa bersama pimpinan media dan wartawan, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (5/8/2013) malam.
Mendengar keinginan Menterinya itu, Jumsadi langsung mengkoordinasikan ke Pemko Medan. "Kita koordinasikan dengan Kota Medan, jawaban mereka, 'Oke, nggak ada masalah.' Jadi sebagai putra Sumut beliau hanya pingin berlebaran pulang kampung sekaligus menjadi khatib dan imam," ujarnya lagi.
Tifatul merupakan bakal caleg DPR RI yang dimajukan PKS dari Dapil Sumut 1. Selain itu, Kejagung juga berencana memeriksa Tifatul dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Kejagung sudah menetap dua tersangka dalam kasus ini.
Namun Jumsadi menampik ada pertimbangan politik dalam masalah ini. "Kita nggak sampai ke sana lah. Karena beliau (Tifatul) juga kan memang seorang ustaz. Setiap tahun dia tetap menjadi khatib dan imam di wilayah berbeda-beda. Kebetulan untuk tahun ini beliau inginnya di Medan," katanya.
Ia mengatakan materi khutbah yang dibawakan Tifatul Sembiring hanya menyangkut Idul Fitri. "Materi khotbahnya juga sudah beliau sampaikan ke Pemko Medan untuk digandakan dan dibagi ke jamaah Salat Id nantinya," katanya.
Jumsadi mengharapkan tidak ada penilaian-penilaian negatif serta politisir atas penunjukan Tifatul Sembiring sebagai khatib dan imam.
"Semoga kita nggak ada pikiran macam-macam lah. Nggak usahlah kita politisir. Kalau seorang ustaz itu enaknya begitu memang, 'bisa masuk kemana-mana. Bisa isi Jumatan, pengajian, Idul Fitri, Isra' Mikraj dan sebagainya'. Kalau kita nggak ustaz coba diminta ngomong, kan sulit juga ya. Yang banyak orang tahu pun, paparan agama beliau dikaitkan dengan teknologi memang bagus. Berlogika, gitu loh!" kata Jumsadi.