TRIBUNNEWS.COM BANDUNG  - Sejak Senin (12/8/2013) malam telah beredar broadcast pembagian secara cuma-cuma alias gratis berupa kaki dan tangan palsu yang bisa diperoleh di sejumlah alamat di Bandung. Masyarakat yang menerima pesan seperti ini diminta untuk mengabaikannya karena isi pesan tersebut tidak benar.

"Tidak ada pemberian cuma-cuma kaki palsu. Salah satu alamatnya adalah Jalan Taman Sari nomor satu. Dan untuk ini, Unisba menyatakan tidak ada pemberian seperti itu," kata Kepala Humas Unisba Tresna Wiwitan di Kampus Unisba Jalan Taman Sari, Selasa (13/8/2013).

Isi pesan singkat yang dikirim atau di-broadcast melalui SMS atau BBM yakni:
Pembagian secara cuma2 (gratis) KAKI & TANGAN PALSU serta BRACES (penyangga penderita folio)

Bagi Tuna Daksa. Bagi yg punya kenalan ataupun saudara yang membutuhkan bantuan KAKI dan TANGAN PALSU serta BRACES (untuk penderita Folio). Semua diberikan secara cuma-cuma (gratis) Tolong informasikan & daftarkan segera melalui FAX.    : 022- 4205546
atau datang langsung ke, Alamat sekretariat :
Jl. Tamansari No. 1, 20, 22, 24, 26 Bandung
Jl. Hariang Banga No. 1A, 2 Bandung
Jl. Purnawarman No. 59, 63 Bandung
Jl. Ranggagading No. 8 Bandung

syarat:
Fax data pribadi berikut foto copi KTP dan nomor tlp yang bisa dihubungi /bisa datang untuk mendaftarkan langsung tidak dipungut biaya (GRATIS) segera daftarkan.

Pengukuran insyaallah akan segera kita adakan/laksanakan Pada hari Sabtu
tanggal 31 Agustus 2013,  pukul 08:00 sd selesai di Jalan Tamansari no. 1 Bandung
Terima kasih atas bantuan BC kalian :

Hanya sekedar bantuan BC sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Menurut Wiwit, pesan tersebut tidak benar. Dan berkaitan dengan info/broadcast berikut, pihaknya menegaskan bahwa Unisba tidak menyelenggarakan program seperti yang disebutkan dalam pesan BBM.

Nomor faks dan alamat yang terdapat dalam pesan BBM itu milik Unisba yang dicatut oleh pihak tertentu yang sedang kami telusuri identitasnya.

Info dari BBM mengenai pendaftaran dan pembagian kaki dan tangan palsu yang beredar mulai Senin malam (12/8), telah menyesatkan warga Bandung dengan mendatangi kampus Unisba pada Selasa (13/8).

"Kepada masyarakat/warga Bandung yang mendapatkan info tersebut, mohon untuk mengabaikannya," katanya.  (*)