Perjuangan Uyung Selama Lima Jam Mencapai Puncak Pohon Pinang
Meski terik matahari menyengat kulit, beberapa tim peserta lomba perayaan HUT Republik Indonesia (RI)
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Meski terik matahari menyengat kulit, beberapa tim peserta lomba perayaan HUT Republik Indonesia (RI) ke 68 terlihat semangat memanjat pinang. Untuk merebut hadiah yang ada dipuncak pinang para peserta terlihat kesulitan dan waktu panjang.
Pasalnya, untuk merebut hadiah di puncak pohon pinang yang sudah diolesi minyak gemuk dan sabun, membuat para peserta merjatuhan saat hendak memanjat. "Licin. Susah naiknya," kata seorang peserta, Minggu (18/8/2013).
Meski demikian, setelah lima jam akhirnya, Uyung dan Junai cs berhasil menaklukkan pohon pinang yang tingginya lebih dari 4 meter. Sementara untuk panjat pinang anak-anak pemenang berhasil direbut Yuda CS.
Dari pantauan Tribun Sumsel, hadiah tidak terlalu mewah. Namun, antusias peserta dan animo penonton sangat besar. Ratusan warga terlihat meramaikan acara perayaan HUT RI yang dipusatkat di Perumahan Karang Sari Baturaja.
Ketua Pelaksana Lomba, Hendra A Setyawan SIKom mengatakan, meski tinggal di perumahan yang warganya super sibuk.
Namun tidak menyurutkan niat warga Perumahan Karang Sari RT 04/RW 07, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU) untuk merayakan HUT RI ke 68 tahun 2013.
Berbekal kekompakan, warga setempat patungan mengumpulkan uang untuk menggelar berbagai perlombaan untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia tersebut, seperti lomba karokean, balap karung, makan kerupuk dan panjat pinang.
Ia menjelaskan, kegiatan itu sengaja diadakan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong dan nasionalisme masyakarat setempat. Selain itu, kata dia, dengan diadakannya lomba tersebut diharapkan terjalin keakraban dan silaturahmi antara warga di Perumahan Karang Sari.
"Jangan sampai dengan nama tetangga sendiri kita tidak tahu. Kami juga menggelar lomba gaple. Semua dana kegiatan ini dikumpulkan dari patungan warga. Itu bukti bahwa warga di sini kompak-kompak," jelasnya.
Hendra mengatakan bahwa kegiatan yang langsungkan sebagai rasa wujud syukur atas HUT RI Ke 68 serta menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada masyarakat, dan perayaan ini sebagai bukti, bahwa walau hidup dalam komplek yang memiliki pekerjaan dan kesibukan tapi tidak bersikap individualistik.
"Rasa persaudaraan dan nilai-nilai sosial kami cukup tinggi. HUT RI yang kita peringati ini bukan hal yang biasa-biasa saja tapi menjadi hal yang penting dalam cinta tanah air" katanya.