Ribuan Perajin Tahu-Tempe di Jawa Barat Stop Produksi
Sejak beberapa hari terakhir, harga jual kacang kedelai melejit. Parahnya, kondisi itu diikuti minimnya pasokan komoditi itu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejak beberapa hari terakhir, harga jual kacang kedelai melejit. Parahnya, kondisi itu diikuti minimnya pasokan komoditi itu. Hal tersebut diakui Ketua DPD Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (KOPTI), Asep Nurdin, beberapa saat lalu.
Asep meneruskan, adanya kondisi ini membuat tidak sedikit para perajin tahu tempe yang stop produksi. Informasinya, ungkap dia, hal itu terjadi sejak 2-3 hari lalu. Pihaknya, aku Asep, menerima surat mengenai berhentinya produksi para perajin itu.
Diutarakan, para perajin yang stop produksi adalah yang kapasitas produksinya maksimal 50 kilogram per hari. Pasalnya, jelas dia, mereka tidak sanggup lagi menanggung biaya operasional yang tinggi.
Asep mengaku belum mengetahui secara pasti berapa jumlah perajin yang akhirnya stop produksi. Meski begitu, perkiraannya cukup banyak.
Di Jabar, sebutnya, jumlah perajin yang tercatat sebagai anggota KOPTI sekitar 10 ribu orang. Perkiraannya, ucap Asep, jumlah perajin tahu tempe yang produksinya tidak melebihi 50 kilogram per hari sekitar 1.000 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.