Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Rumah Tangga Banyak Jadi Penjual Togel

Judi toto gelap (togel) kian mewabah di Minahasa Utara. Sepanjang Januari- Agustus 2013 Polres Minahasa Utara menangani 28 kasus togel.

Editor: Sanusi
zoom-in Ibu Rumah Tangga Banyak Jadi Penjual Togel
SRIPOKU.COM/TOMMY SAHARA
Syahril (kiri) bersama kaki tangannya serta barang bukti judi togel online, diamankan di Mapolres Lahat, Jumat (17/2/2011) 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis

TRIBUNNEWS.COM, AIRMADIDI - Judi toto gelap (togel) kian mewabah di Minahasa Utara. Sepanjang Januari- Agustus 2013 Polres Minahasa Utara menangani 28 kasus togel.

Hal ini seperti diungkapkan Kapolres Minut AKBP Hari Sarwono melalui Kasat Reskrim Polres Minut AKP Ferry Manoppo, akhir pekan lalu.

"Ada puluhan tersangka, jumlahnya saya tak tahu pasti," ujarnya.

Uniknya, kata Manoppo dari puluhan tersangka itu, enam diantaranya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, sebagian besar tersangka ternyata adalah tukang ojek, serta ada pula petani.

Dijelaskannya, dari jumlah enam ibu rumah tangga itu, empat di antaranya ditangkap di Kecamatan Kalawat, satu di Kawiley dan satu di Likupang, dan paling banyak di Kalawat. "Umumnya para ibu rumah tangga ini beralasan menjual togel karena masalah ekonomi. Katanya ingin menambah penghasilan," tutur Manoppo.

Manoppo menuturkan, penangkapan terbanyak terjadi pada dua bulan terakhir dan belasan tersangka berhasil diringkus aparat. Kendati menangani begitu banyak kasus togel, namun semua yang ditangkap adalah pengecer.

Berita Rekomendasi

Hingga kini belum satupun bandar yang tertangkap. Lanjut Manoppo, tinggal dua kasus yang masih sidik, selebihnya sudah P21, bahkan banyak yang sudah sidang.

"Minut menjadi sasaran empuk dari bandar togel yang umumnya berada di luar Minut sementara pengecernya tersebar di seluruh penjuru Minut," kata dia.

Diceritakan Manoppo, menangkap pengecer togel pun kini bukan perkara mudah.Para pengecer kini memakai sistem telepon, hingga menyulitkan aparat untuk menangkap tangan.

Menurut Manoppo, jaringan togel dari Bandar ke pengecer sulit diungkap karena memakai sistem sel putus. "Jadi mereka tidak saling mengetahui, hanya berhubungan lewat perantara," tuturnya.

Manoppo mengimbau warga untuk tidak menjual togel. Hukumannya cukup berat yaitu maksimal 10 tahun penjara menurut pasal 303. "Jual togel itu hukumannya cukup berat," bebernya.

Seorang pria, sebut saja Nyong. Nyong yang pernah berjualan togel di daerah Kalawat ini mengaku meraup untung hingga ratusan ribu per hari.Profesi awal sebagai tukang bengkel, perlahan ia tinggalkan.

Waktu seharinya lebih tersita untuk mengurusi orang yang datang beli togel, serta membawa hasil rekapan. Meski dapat untung banyak, namun ia mengaku hidup tak tenang. Selain takut tertangkap aparat, ia juga merasa bersalah karena telah menjerumuskan orang. "Bayangkan saja, ada anak-anak yang pasang togel," ujarnya.

Nyong berhenti menjual togel ketika seorang temannya tertangkap aparat. Kini Nyong telah kembali ke usaha bengkelnya. Meski untung yang ia dapat tak sebanyak kala menjual Togel, namun ia mengaku tenang. Yang paling disyukuri Nyong adalah dirinya tak sempat kecanduan menjual togel.

"Kalau sampai kecanduan maka sulit berhenti, contoh seorang teman saya yang sudah dua kali tertangkap tapi tidak kapok juga," katanya.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas