Walang Sangit Gegerkan Kota Siantar dan Simalungun
Hampir seluruh rumah warga di Siantar dan Simalungun bahkan kantor polisi diserang hewan kecil yang bisa terbang
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Akbar
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Sejak beberapa hari lalu, Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar digegerkan dengan kehadiran binatang hitam berbau menyengat dan bisa terbang yang dikenal dengan Walang Sangit. Binatang itu memasuki Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar sejak Jumat (23/8/2013) lalu.
Hampir seluruh rumah warga di Siantar dan Simalungun bahkan kantor polisi diserang hewan kecil yang bisa terbang itu. Selain merasa risih, karena kehadiran hewan kecil itu acapkali hinggap di rambut dan makanan. Hewan ini juga meninggalkan bau yang kalau dicuci baunya tidak hilang.
Seperti halnya Ria, warga Simalungun ini mengatakan rumahnya didatangi walang sangit sejak Jumat (23/8/2013). Warga kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun ini mengaku awalnya walang sangit tersebut terbang di lampu-lampu yang berada di teras rumahnya.
"Saya terkejut keesokan harinya, ribuan walang sangit menghiasi halaman rumah," katanya, Minggu (25/8/2013).
Sementara itu, di kantor polisi tepatnya di Polsek Bangun juga didatangi walang sangit. Ribuan ekor walang sangit yang masih hidup terlihat berkumpul di pelataran polsek tersebut. Hal itu membuat petugas terpaksa sering-sering menyapu lantai.
"Mulai tadi malam ini. Ngeri lihatnya kalau sudah banyak kayak gini," kata Briptu Holmes Haloho yang sedang membakar walang sangit di tempat ia bekerja.
Terkait masalah ini Kadiskominfo Kabupaten Simalungun Andreas Simamora mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Simalungun untuk mencari penyebab adanya walang sangit di Kabupaten Simalungun.
Ia mengatakan Dinas Pertanian akan menurunkan UPT Dinas Pertanian di setiap kecamatan untuk menganalisis mengapa hewan ini bisa muncul.
"Jadi UPT nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk menentukan langkah agar walang sangit tidak merebak luas dan hadir di Kabupaten Simalungun," kata Andreas, Minggu.
Ia menyatakan pihak Dinas Pertanian akan secepatnya mencari tahu dan akan melakukan pengkajian lebih dalam terkait merebaknya binatang berbau menyengat ini.
"Pemkab Simalungun akan menurunkan tim penanggulangan hama agar binatang ini bisa diantisipasi pergerakannya agar tidak merebak k eseluruh Simalungun," ujarnya.
Selain Kabupaten Simalungun, Kota Siantar juga disambangi binatang yang sama. Alhasil warga merasa resah dikarenakan binatang kecil ini selalu berkumpul di tempat cahaya lampu yang sedang menyala.
"Sudah dari Jumat binatang ini ada di rumah saya dan selalu berada di halaman rumah bahkan sampah masuk ke rumah karena lampu teras saya matikan," kata warga Kecamatan Siantar Martoba, Rudi.
Pihaknya sangat berharap agar Pemerintah Kota (Pemko) segera mengambil tindakan agar binatang kecil ini tidak merebak ke seluruh Siantar dan menjadi pemberitaan nasional.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Siantar Ronald Saragih mengatakan, walang sangit yang menyerang warga memang tidak begitu berbahaya bagi kesehatan.
Namun dia menyarankan, bagi masyarakat yang memiliki alergi kulit atau tingkat kesensitifan tinggi serta memiliki anak bayi di rumah, perlu diwaspadai dan sesering mungkin untuk dibersihkan.
"Memang hanya baunya saja yang menyengat. Namun yang sangat kita takuti ada anak bayi yang memasukkan ke mulutnya. Itu bisa bahaya, meski sejauh ini belum ada kejadian seperti itu," katanya. (akb/tribun-medan.com)