2 Tewas Karena Granat Lontar
Satu benda misterius yang belum teridentifikasi jenisnya meledak di Desa Bah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah menewaskan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Satu benda misterius yang belum teridentifikasi jenisnya meledak di Desa Bah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah menewaskan dua warga dan melukai seorang lainnya, Sabtu (24/8/2013) petang. Peristiwa tersebut menggegerkan masyarakat setempat yang belum sepenuhnya pulih dari trauma gempa Gayo yang terjadi 2 Juli 2013.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Artanto SIK yang ditanyai wartawan mengatakan, ledakan terjadi saat pengumpul barang bekas memegang satu benda yang belum diketahui jenisnya dan meledak. Polisi sedang menangani kasus tersebut termasuk memastikan benda misterius yang meledak dan menewaskan dua warga.
“Benda yang meledak itu diduga mirip roket dengan panjang 20 sentimeter dan diameter enam sentimeter. Namun belum bisa kita pastikan benda apa. Semua masih dalam penyelidikan,” kata AKBP Artanto.
Informasi lainnya yang dihimpun Serambi menyebutkan, pada Sabtu sore kemarin dua pengumpul barang bekas asal Stabat, Sumatera Utara, yaitu Razali (35) dan Suherman memasuki Desa Bah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Ledakan maut itu terjadi ketika Razali dan Suherman sedang mengumpulkan barang bekas di rumah Zainal, Desa Bah. Mereka dibantu Zakaria (19), putra Zainal. Sedangkan Zainal sendiri sedang berada di puncak bukit, kawasan relokasi Desa Bah.
Dalam keheningan petang itu, tiba-tiba warga setempat mendengar ledakan yang sangat keras. Masyarakat dan aparat keamanan langsung memburu ke sumber suara dan akhirnya diketahui titik ledakan di rumah Zainal. Saat ditelusuri lebih lanjut, terlihatlah pemandangan mengerikan. Tiga orang terkapar dengan luka-luka hampir di sekujur tubuh. Seorang di antaranya yang dikenal bernama Razali diyakini meninggal di lokasi kejadian.
Jenazah Razali bersama dua korban luka, yaitu Suherman dan Zakaria dilarikan ke RSU Datu Beru Takengon. Selanjutnya, selepas magrib tadi malam jenazah Razali dibawa pulang ke kampungnya di Stabat, Sumatera Utara.
Sekitar pukul 22.15 WIB tadi malam, seorang lagi korban luka bernama Zakaria mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat selama lebih kurang tiga jam. Belum didapat konfirmasi dari pihak rumah sakit mengenai luka-luka yang diderita Zakaria, termasuk Razali yang menyebabkan keduanya menemui ajal. Begitu pun kondisi Suherman yang masih dalam perawatan.
Jenazah Razali dibawa pulang ke Kampung Bah sekitar pukul 22.30 WIB tadi malam dengan menggunakan ambulans RSUD Datu Beru. Suasana duka mengiringi pemulangan jenazah pemuda tersebut.
Suherman dan Zakaria sempat dioperasi. Keduanya mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh, seperti di bagian wajah, lengan, perut, dan kaki. Tim medis terlihat bekerja ekstra menangani kedua korban ledakan tersebut, meski akhirnya Zakaria juga menemui ajal.(Gunawan)